Liputan6.com, Jakarta- Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI, Agum Gumelar, menegaskan bahwa penentuan lokasi kongres pemilihan merupakan wewenang PSSI. Hanya saja, Agum berpesan otoritas tertinggi sepak bola Tanah Air tersebut tetap mempertimbangkan saran maupun masukan dari pihak lain, termasuk pemerintah.
Hal ini disampaikan Agum saat menerima sejumlah kandidat yang akan maju pada Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI di kediamannya, Jalan Panglima Polim, Jaksel, Senin (3/10/2016). Hadir dalam acara ini, calon-calon ketum PSSI seperti Edy Rahmayadi, Eddy Rumpoko, Tonny Aprilani, Kurniawan Dwi Yulianto, Djohar Arifin Husin, dan Moeldoko. Hadir juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Azwan Karim .
Baca Juga
"Kalau PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) kongres, yang memutuskan tempat kongres ya PWI. Begitu juga PSSI, yang menentukan tempat tetap PSSI. Kalau pemerintah ingin tempat lain sah-sah aja. Tapi panggil saja PSSI dan sampaikan berupa saran. Jangan perintah, jangan ancaman. Itu tidak boleh, itu namanya intervensi," kata Agum dalam sabutannya di depan peserta yang hadir malam itu.
"Bagi kami kongres ini harus berhasil, soal tempat tidak ada masalah bagi komite pemilihan. Dan demi suksesnya, PSSI jangan tidak mau mendengar. Coba denga saran. Cobalah pendekatan yang baik dan komunikasi yang baik," ujar mantan ketua komite normalisasi PSSI tersebut menambahkan.
Advertisement
Junjung Tinggi Sportivitas
Pada kesempatan yang sama, Agum juga menyampaikan bahwa kandidat-kandidat yang akan maju pada bursa pemilihan pada Kongres PSSI nanti, tetap menjunjung tinggi nilai sportivitas. Sebab menurut Agum, spirit ini menjadi elemen dasar dari olahraga. "Di sinilah kebesaran hati saudara-saudara. Besok adalah kongres olahraga bukan kongres politik. Ciri khas olahraga itu sportivitas," kata Agum.
"Warisan terbesar dari olahraga adalah persahabatan. Jauhilah satu sikap dalam pemilihan yang sering muncul black campaign. Jangan ada black campaign jangan saling menuduh jangan saling menjelekkan."
Sementara itu, salah satu kandidat calon ketua umum PSSI, periode 2016-2020, Moeldoko, juga tidak mempermasalahkan lokasi Kongres Pemilihan PSSI. Menurutnya, selama masih di Indonesia, pihaknya sama sekali tidak keberatan. "Selama itu masih di Indonesia tidak ada masalah. Jangan sampai di Malaysia saja."
Meski demikian, Moeldoko enggan berkomentar lebih jauh mengenai ancaman yang disampaikan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait penunjukan lokasi Kongres PSSI. Sebelumnya, Kemenpora meminta agar lokasi Kongres PSSI dipindah dari Makassar ke Yogyakarta. Kemenpora beralasan, Kota Gudeg itu merupakan lokasi Kongres pertama PSSI. Kemenpora bahkan mengancam tidak akan mengeluarkan rekomendasi kepada PSSI bila tetap memaksakan kongres bakal digelar di Makassar.
"Bukan domain saya untuk menjawab hal itu," kata Moeldoko.
Advertisement