Liputan6.com, Jakarta- Wayne Rooney dan Bambang Pamungkas memang terpaut jarak ribuan kilometer jauhnya. Keduanya juga berada di level kompetisi yang jauh berbeda. Rooney tampil di Premier League bersama Manchester United, sedangkan Bambang mentas di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo bersama Persija Jakarta. Namun siapa sangka nasib keduanya di klub ternyata memiliki kesamaan.
Ya, Rooney dan Bambang merupakan ikon di klubnya masing-masing. Keduanya bahkan sama-sama menyandang ban kapten. Pemberian ban kapten tak terlepas dari jasa yang telah mereka berikan untuk klub masing-masing.
Baca Juga
Rooney yang bergabung dengan MU sejak tahun 2003 dari Everton membuatnya telah mengabdi selama 13 tahun. Selain itu torehan lima trofi Premier league, empat Community Shield, dua Piala Liga dan Piala Liga serta Liga Champions membuktikan kontribusi pemain yang akrab disapa Wazza ini sangat besar untuk MU.
Sementara itu, Bambang diketahui telah bermain di Persija sejak tahun 1999. Meski sempat berpindah klub seperti Selangor FA dan Pelita Bandung Raya, Bambang tetap dianggap sebagai Macan Persija karena torehan golnya yang segudang.
Total 158 gol telah dibuat Bepe (sapaan akrab Bambang Pamungkas) dari 282 penampilan bersama Persija. Torehan ini sekaligus menjadikannya top scorer sepanjang masa Macan Kemayoran.
Sayangnya kecermalangan Rooney dan Bambang perlahan tapi pasti mulai terkikis seiring berjalannya waktu. Rooney yang saat ini berusia 30 tahun mulai kehilangan tempatnya sebagai striker utama. Dia lebih sering dimainkan sebagai gelandang tengah di MU bahkan timnas Inggris pada gelaran Piala Eropa lalu.
Hasilnya, ketajaman Rooney pun menurun drastis karena tugasnya sekarang adalah sebagai pelayan bagi striker-striker. Apesnya kinerja Rooney sebagai gelandang dianggap tidak lebih baik. Banyak pihak menilai, Rooney lebih sering melepaskan umpan ke belakang ketimbang memberikan umpan langsung ke depan yang membuat permainan tidak berjalan efektif.
Kehadiran Jose Mourinho sebagai manajer baru MU pada awal musim ini, sempat memberi angin segar bagi Rooney. Pasalnya, The Special One mengaku tidak akan meneruskan tren yang memainkan Rooney sebagai pemain gelandang.
"Mungkin dia bukan striker lagi, mungkin dia bukan nomor sembilan lagi, tapi dengan saya dia tidak akan pernah menjadi nomor enam atau seseorang yang bermain lebih dari 50 meter dari gawang," ujar Mourinho seperti dikutip dari SkySports.
Sayangnya, janji tinggalah janji. Kehadiran Zlatan Ibrahimovic dan kian cemerlangnnya performa Marcus Rashford membuat Mourinho di awal musim 2016-2017 tetap memainkan Rooney sebagai gelandang dalam skema 4-2-3-1 miliknya. Bahkan dalam beberapa laga Rooney sempat dimainkan sebagai pemain sayap kanan dan kiri menyusul semakin baiknya performa Paul Pogba dan Ander Herrera sebagai duet gelandang tengah.
Hal ini juga terjadi di timnas Inggris. Di posisi striker The Three Lions, Rooney sudah tergusur oleh Harry Kane dan Jamie Vardy. Sementara di posisi gelandang pemain bertubuh gempal ini juga mulai tersingkir karena kehadiran gelandang muda potensial semacam Dele Alli dan Eric Dier. Kian mengherankan meski sudah tak memiliki tempat, Rooney tetap mendapatkan panggilan di Timnas Inggris bahkan masih menjabat sebagai kapten.
Kondisi yang memaksa Rooney tidak bermain di posisi yang bukan aslinya membuatnya gagal menunjukkan performa terbaik. Pada musim ini. Suami dari Coolen Rooney itu total baru mengemas enam pertandingan dan mencetak satu gol. Bahkan dalam dua laga terakhir, Rooney selalu dicadangkan Mourinho dan baru diturunkan sebagai pemain pengganti di babak kedua.
Uniknya, setali tiga uang dengan kondisi Rooney, Bambang juga mengalami itu di TSC 2016. Penyerang berusia 36 tahun ini dianggap telah habis karena belum mampu mencetak satu gol pun dari 12 pertandingan. Bepe hanya mampu membuat dua assist bagi Persija sejauh ini.
Imbas dari mandulnya Bepe membuat pendukung Persija, Jakmania sempat bereaksi keras. Hal tersebut dibuktikan ketika Jakmania membentangkan spanduk berisi sindiran untuk Bepe yang tak kunjung mencetak gol. Kritikan ini disampaikan Jakmania pada sesi latihan perdana Persija di Lapangan Yon Zikon, 10 Juli 2016.
Performa buruk Bambang membuat pelatih Persija, Muhammad Zein Alhadad memutuskan mencadangkannya dalam empat pertandingan terakhir. Kondisi ini sama seperti yang dialami Rooney saat ini.
Meski begitu, kondisi Bepe bisa dibilang lebih parah ketimbang Rooney. Pasalnya, Bepe tak satu menit pun bermain dalam empat laga terakhir. Banyak pihak yang menilai bahwa faktor usia Bepe yang sudah menginjak 36 tahun menjadi alasan utama dia sulit mencetak gol. Fisik Bepe juga tak lagi prima seperti dulu apalagi dia juga harus berhadapan dengan pemain-pemain bertahan yang jauh lebih muda dan bertenaga
(Yosef Deny Pamungkas)