Liputan6.com, Jakarta- Persegres Gresik United yang pada pekan lalu secara mengejutkan kalah 0-2 di markas PS TNI, pada pekan ke-22 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Jumat (7/910) bakal menjamu lawan berat yakni Arema Cronus. Persegres berharap bisa meraih kemenangan kembali terlebih berlaga di kandang sendiri.
Meski begitu, tak mudah mencuri poin penuh dari tim sekuat Arema. Singo Edan - julukan Arema, juga mengincar tambahan poin penuh guna bisa menggusur Madura United dari puncak klasemen. Mereka ingin melampiaskan kekecewaan setelah pekan lalu ditahan imbang 0-0 tamunya, Mitra Kukar.
Baca Juga
Duel ini bakal seru lantaran menjadi pembuktian ketajaman bomber tajam masing-masing tim. Kebetulan, mereka memiliki asal-usul yang sama yakni Amerika Selatan. Bisa dibilang laga ini menjadi adu ketajaman bomber Brasil kontra bomber Uruguay.
Persegres memiliki Patrick Daniel da Silva yang berasal dari Brasil. Sementara, Arema jelas mengandalkan Cristian Gonzales yang berasal dari Uruguay. Namun El Loco - julukan Gonzales, telah menjadi WNI. Meski begitu, dia asli Uruguay. Oleh karena itu, laga ini menjadi adu ketajaman bomber Amerika Selatan.
Patrick da Silva vs Cristian Gonzales
Patrick Roberto Daniel da Silva, nama lengkap bomber Persegres Gresik United, merupakan striker berpengalaman. Sebelum bergabung bersama Laskar Joko Samudro - julukan Persegres, Patrick telah memperkuat 12 klub berbeda yang tersebar di enam negara termasuk negaranya, Brasil.
Bisa dibilang duelnya kontra Cristian Gonzales adalah duel bomber beda generasi. Maklum saja, Patrick baru berusia 27 tahun, sementara El Loco sudah menginjak 40 tahun.
Bagi Patrick sendiri, Indonesia bukan negara pertama di level Asia Tenggara tempat dia berkarier. Sebelumnya dia juga pernah bermain di level teratas kompetisi sepak bola di Thailand, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Penyerang yang sempat menimba ilmu di Akademi Sao Paulo ini sempat menjalani seleksi bersama Persija Jakarta. Dia dimainkan pada ajang Trofeo Persija yakni 9 Februari 2016. Patrick termasuk bomber yang sangat kuat berduel di area penalti lawan. Selain itu, dia memiliki sundulan yang berbahaya.
Hingga saat ini, Patrick sudah mengemas 6 gol dan mampu menceta 1 assist. Akurasi tembakannya sebenarnya kurang mencolok yakni hanya 50%. Tapi, dia memiliki kelebihan lain yakni piawai dalam melepaskan umpan. Akurasi operannya mencapai 81%.
Patrick juga punya keberanian dalam membantu pertahanan ketika tim diserang. Terbukti, dia mampu mencatat tekel sukses sebesar 80%.
Bagaimana dengan Gonzales? Sejauh ini dia lebih tajam dari Patrick karena mampu mengemas 8 gol. Meski sudah uzur, El Loco mengedepankan pengalaman. Dia tak banyak berlari dan lebih sering menunggu bola atau umpan-umpan matang dari tengah maupun sayap.
Gonzales adalah striker yang komplet. Dia memiliki akurasi tembakan yang luar biasa lewat kaki kirinya. Selain itu, El Loco juga tajam dalam hal bola-bola udara. Faktor usia membuat dia memang tak seeksplosif dibanding beberapa musim lalu, tapi jika memberinya ruang untuk menembak, El Loco bisa memberi hukuman berupa gol.
Umur boleh tua, tapi ketajaman tak lantas berkurang. Pengalaman dalam penempatan posisi dan mencari ruang tembak menjadi kelebihan dia dan gol memang berasal dari kecerdikannya.
 I. Eka Setiawan