Liputan6.com, London - Tampil baik tak menjamin pemain bakal mengisi skuat Tim nasional Inggris. Hal itulah yang dirasakan enam pesepakbola yang namanya dicoret pelatih caretaker Tiga Singa Gareth Southgate, pada laga penyisihan Grup F kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa.
Sejak ditunjuk Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada akhir September lalu. Southgate dipercaya menangani Wayne Rooney dan kawan-kawan selama empat pertandingan ke depan, termasuk saat menjamu Malta pada laga kedua penyisihan Grup F Piala Dunia 2018 zona Eropa di Stadion Wembley, Sabtu (8/10/2016) malam WIB.
Baca Juga
Menariknya, ada hal yang membuat penikmat sepak bola di seluruh dunia penasaran ketika Southgate memanggil Glen Johnson dalam daftar 23 pemain yang bakal meladeni Malta akhir pekan ini.
Menilik rekam jejaknya, Johnson belum terlihat memberikan kontribusi kepada klub Stoke City. Dari tujuh pertandingan di Liga Premier Inggris, mantan bek kanan Liverpool itu hanya tampil selama 240 menit di tiga laga.
Jika dibandingkan dengan Curtis Davies, Johnson mungkin pantas tidak mendapatkan tempat. Pasalnya, bek Hull City itu telah menunjukkan kapasitasnya dalam menjaga pertahanan lawan. Terlebih dia sudah memberikan satu asisst dari tujuh pertandingan terakhir Liga Inggris.
Southgate memang punya hak veto untuk menentukan pemain pilihannya tersebut. Tapi bagaimana jika ia mempertimbangkan lima pemain yang dilihat secara penampilan di musim ini layak masuk dalam skuat Inggris.
Selain Davies, siapa lagi yang tak dipedulikan Southgate, meski tampil bagus?
1. Jason Puncheon
Pemain serbabisa ini pantas mengisi skuat timnas Inggris saat melawan Malta dan Slovenia. Betapa tidak, bersama Crystal Palace, pemain bernomor punggung 42 itu jadi salah satu pemain andalan pelatih Alan Pardew.
Punchoen memiliki gaya bermain yang agresif dan mampu memainkan peran baik sebagai gelandang bertahan maupun menyerang. Dia kerap jadi andalan di lini tengah.
Bahkan saat Puncheon ditempatkan sebagai pemain sayap kanan Palace, pemain berusia 30 tahun itu mendapatkan rating 9.16, dengan menyumbangkan satu assist. Inilah yang menjadi pertanyaan besar mengapa pemain brewok tersebut tidak dipanggil Southgate.
Advertisement
2. Curtis Davies
Seperti yang telah dijelaskan sedikit di atas. Davies merupakan bek tangguh Liga Premier Inggris musim ini. Pemain berusia 31 tahun itu setidaknya telah membuat 15 kali intercept alias memotong bola lawan.
Secara statistik ia mendapatkan rating 7.66, dan itu jauh lebih baik dari Gary Cahill di mana dalam rapor bek Chelsea tersebut hanya mendapat 6.8. Di Hull City, sosok Davies nyaris tak tergantikan.
3. Wilfried Zaha
Berbicara tentang pemain yang satu ini tidak jauh berbeda dengan kedua pesepakbola di atas. Zaha sedang membangun reputasinya setelah ia dibuang dari Manchester United.
Pemain berkulit legam itu terakhir kali tampil bersama timnas Inggris pada 2012. Sejak saat itu, ia belum pernah mengenakan jersey kebanggaan negaranya tersebut.
Padahal jika melihat penampilannya di musim ini, pemain bernomor punggung 11 itu mampu menyedot perhatian kala bermain bersama Crystal Palace di Liga Premier Inggris musim ini. Satu gol dan assist menjadi bukti bahwa ia layak menggantikan Jesse Lingard yang diketahui kurang mendapatkan tempat khusus di bawah komando Jose Mourinho.
Advertisement
4. Troy Deeney
Namanya mungkin tidak setenar Rooney atau Marcos Rashford. Tapi jika melihat penampilannya bersama Watford di musim ini, pemain bernomor punggung 9 pantas dipertimbangkan.
Selama 618 menit berada di lapangan hijau, dia sudah menyumbangkan tiga gol dan satu assist dari tujuh pertandingan bersama klubnya.
Deeney pun mendapatkan nilai rata-rata per pertandingan 7.25. Itu berbanding terbalik jika berbicara tentang penampilan Rooney yang hanya memberikan kontribusi satu gol di Liga Inggris bersama Manchester United.
(David Permana)