Liputan6.com, Sleman - Timnas Indonesia harus puas bermain imbang 2-2 melawan Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (9/10/2016). Pasukan Alfred Riedl gagal mengulangi sukses kala sebelumnya mampu menghajar Malaysia 3-0 di Stadion Manahan, Solo, pada 6 September 2016. Â
Alih-alih mengincar gol cepat seperti ketika menang 3-0 atas Malaysia, gawang Andritany Ardhyasa justru kebobolan dua gol cepat di babak pertama. Namun, tertinggal 0-2, Boaz Solossa dan kawan-kawan mampu segera bangkit di paruh pertama.
Baca Juga
Â
Lini pertahanan Indonesia memang kedodoran pada menit-menit awal. Vietnam yang mengandalkan serangan cepat mampu memanfaatkan kelengahan Fachruddin Wahyudi dan Rudolof Yanto Basna sebagai duet di jantung pertahanan. Â
Meski begitu, tetap ada sisi positifnya. Respons yang ditunjukkan Boaz Solossa sangat luar biasa. Mental para pemain Merah Putih tak kendur meski tertinggal 0-2 terlebih dahulu.
Secara keseluruhan, timnas Indonesia bermain cukup apik. Para pemain terlihat mulai memahami permainan yang diinginkan Riedl. Berikut rapor pemain Timnas kala imbangi Vietnam versi Liputan6.com:
Advertisement
Kiper dan Lini Belakang
Andritany Ardhyasa (6,5): Kiper Persija ini tak terlalu gemilang di babak pertama. Dia kebobolan dua gol dalam situasi yang sebenarnya bisa dia hindari. Gol pertama berasal dari tendangan tak terlalu keras Le Van Thang. Sedangkan gol kedua, andai lebih sigap, Andritany bisa mengantisipasi upaya Minh Tuan Vu.
Benny Wahyudi (7): Penampilannya lugas dan disiplin. Dia rajin membantu serangan dan cepat turun ketika diserang. Penampilannya terbilang konsisten sehingga dia tak diganti oleh pelatih Alfred Riedl.
Yanto Basna (6,5): Dalam laga ini, Yanto Basna sempat kelabakan pada awal-awal babak pertama. Akibatnya dia gagal mengawal pergerakan para pemain Vietnam yang memang sangat cepat. Andai bisa menutup ruang gerak penyerang Vietnam, gawang Indonesia bisa aman.
Fachruddin Wahyudi (6,5): Sama halnya dengan Yanto Basna, Fachruddin juga sempat canggung pada awal babak pertama. Dia beberapa kali gagal melakukan marking terhadap penyerang Vietnam. Puncaknya adalah dua gol yang bersarang ke gawang Andritany. Setelah itu, dia mampu tampil dalam performa terbaik.
Abdul Rahcman (6,5): Penampilannya kurang eksplosif. Dia kerap terlambat turun untuk membantu serangan. Pada akhirnya, di babak kedua dia digantikan oleh Abduh Lestaluhu.
Advertisement
Lini Tengah dan Depan
Andik Vermansah (7): Andik tetap konsisten dalam permainannya. Meski tak mencetak gol, pergerakan Andik sangat merepotkan pertahanan Vietnam. Namun, dia masih bisa kehilangan bola ketika dipepet pemain lawan. Dia masih terlalu bermain sendiri.
Dedi Kusnandar (6,5): Penampilan Dedi dalam debutnya bersama timnas Indonesia dipuji Riedl. Meski begitu, gelandang yang bermain bersama klub Malaysia, Sabah FA, tersebut masih memerlukan beberapa perbaikan. Dedi sendiri hanya bermain satu babak dan diganti Bayu Pradana pada babak kedua.
Evan Dimas (7): Gelandang masa depan Indonesia ini tampil lugas dalam bertindak sebagai kreator di lini tengah. Dia membuat pergerakan-pergerakan yang mengundang decak kagum. Evan merupakan pemain yang membuat pemain-pemain Vietnam harus melakukan penjagaan ketat.
Zulham Zamrun (7,5): Ditempatkan sebagai gelandang sayap kiri, Zulham mampu membuat pertahanan Vietnam kedodoran dalam sejumlah serangan. Dia pun memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Gol dari tendangan bebasnya menjadi bukti bahwa Zulham sangat percaya diri dalam laga ini.
Boaz Solossa (7): Boaz gagal mencetak gol seperti saat melawan Malaysia di mana dia mendulang 2 gol. Meski begitu, penampilan striker Persipura Jayapura ini tetap mengesankan. Sejumlah peluang berhasil dia dapatkan.
Irfan Bachdim (8): Irfan Bachdim benar-benar menunjukkan sebagai penyerang yang haus gol. Dia mencetak gol dalam laga ini dan membuktikan dia adalah penyerang yang tajam. Insting golnya langsung muncul ketika ada bola liar dan situasi membahayakan di depan gawang lawan.
(Penulis: I. Eka Setiawan)