Liputan6.com, Tokyo- Ada hal yang berbeda ketika sirkuit MotoGP menjalani sesi latihan bebas di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jumat (14/10/2016) pagi WIB. Ya, 22 pembalap nantinya akan menjajal teknologi virtual dashboard atau alat komunikasi pembalap dengan tim di paddock. Jauh sebelum wacana itu dirilis, Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso sudah lebih dulu mendukung teknologi anyar tersebut.
Pasca balapan pertama paruh kedua di Grand Prix Austin, Agustus lalu. Rossi dimintai pendapat tentang penggunaan teknologi dasbor. Kala itu, pembalap Movistar Yamaha mengaku sangat mendukung rencana tersebut. Menurutnya, hal ini memungkinkan untuk mengurangi risiko kecelakaan antar pembalap di arena pacuan kuda besi MotoGP.
Baca Juga
Seperti yang terjadi di Sachsenring di mana saat itu ia seperti membuat pengakuan dosa soal penampilannya di Jerman. The Doctor dianggap salah menerapkan strategi tim soal pergantian ban, yang akhirnya membuatnya kalah dari Marc Marquez.
"Ini bagus, saya suka. Terutama ketika bendera muncul karena dapat membantu. Teknologi ini juga dapat dijadikan sebagai keselamatan pembalap. Diibaratkan, jika Anda dihadapkan dengan kecelakaan, melihat bendera, mengalami masalah mesin, dan kondisi lintasan licin. Maka dengan adanya wacana ini maka lebih mudah untuk mengirimkan pesan ke tim melalui teknologi dasbor," cetus Rossi, saat itu.
Rossi memang dikenal sebagai salah satu pembalap yang doyan menyuarakan kritikan terkait keselamatan pembalap. Terakhir, telinga pejabat Dorna Sports pernah dibuat panas lantaran kritikan pedas terkait kematian pembalap Moto2, Luis Salom, Juni lalu.
Juara dunia sembilan kali itu menilai keamanan untuk pembalap tidak akan pernah terjamin seratus persen. Karenanya ketika muncul wacana tentang teknologi ini Rossi menyambut baik rencana tersebut.
Meskipun saat itu sempat terjadi pro dan kontra mengenai teknologi ini, tapi Dovizioso seperti berada di belakang Rossi untuk mendukung wacana tersebut. Dia berkata dukungan terhadap teknologi ini lebih didasarkan pada keselamatan pembalap di olahraga balap motor.
"Ada beberapa pesan yang sangat penting untuk meningkatkan keselamatan pembalap. Jika pembalap mengalami kecelakaan di depan Anda, marsekal terkadang bereaksi. Sehingga dengan adanya teknologi ini dan pesan dalam dikirim dengan cepat, maka sangat membantu."
Membantu Pembalap
Di bagian lain, Direktur Balap MotoGP Mike Webb mengatakan, teknologi ini diyakini bakal membantu pembalap. Tidak hanya mengenai masalah kecelakaan di lintasan balap, tapi joki kuda besi juga dapat mengirimkan pesan singkat berupa informasi terkait instruksi masuk pit atau pemilihan ban yang dilakukan rival.
Ditambahkan, virtual dashboard sejatinya sudah siap digunakan. Asosiasi tim MotoGP (IRTA) tinggal menunggu kesepakatan para tim untuk menggunakan kata apa saja yang akan terpampang di teknologi anyar tersebut.
"Ini berjalan lancar. Dalam poin ini, teknologi sudah siap digunakan. Juga dengan beberapa syarat yang kami minta ke pabrikan dashboard, setelah kami meminta waktu apa saja yang kami inginkan, tapi secara teknis ini sudah siap," ujar Webb.
Webb juga menyebut, Komite IRTA telah meminta semua tim untuk mengusulkan pesan apa saja yang ingin digunakan. "Kemudian kepada di antara orang-orang teknis di Dorna, ketepatan waktu, yang menjalankan sistem pesan dan Race Direction, telah memangkasnya ke pesan berupa angka kecil yang pada dasarnya berlaku secara global," Webb menjelaskan.
(David Permana)
Advertisement