Liputan6.com, Tokyo- Pembalap Repsol Honda Marc Marquez berpeluang besar menjadi juara dunia MotoGP 2016. Pria Spanyol itu saat ini memimpin klasemen pembalap dengan keunggulan cukup jauh dari pesaing-pesaingnya.
Marquez menjadi satu-satunya pembalap di musim ini yang sudah mendapat poin lebih dari 200. Dengan tersisa empat seri lagi, Marquez unggul 52 poin dari peringkat dua Valentino Rossi dan 66 angka dari juara dunia Jorge Lorenzo.
Baca Juga
Keberhasilan Marquez memimpin klasemen pembalap tak lepas dari perubahan gaya membalapnya di musim ini. Marquez kini jauh lebih dewasa. Dia tidak lagi sembrono saat melewati lawan.
Beberapa kali Marquez memilih bermain aman jika melihat motornya sudah tidak cukup mumpuni mengejar pembalap terdepan. Padahal di musim sebelumnya Marquez terus memaksakan diri sehingga membuatnya kerap terjatuh dan kehilangan poin.
Perubahan gaya membalap ini dilakukan Marquez setelah dia belajar banyak dari kesalahan yang dilakukannya di musim lalu sehingga gagal menjadi juara dunia.
Belajar Banyak
"Saya baru berusia 23 tahun dan tahun lalu saya belajar banyak. Saya melihat bila konsistensi benar-benar penting, terutama pada bagian pertama musim ini," terang Marquez.
"Karena pada bagian pertama musim ini Anda tidak pernah memenangkan kejuaraan dan Anda bisa kehilangan gelar juara. Karena jika Anda kehilangan banyak poin jauh lebih sulit mendapatkannya lagi," kata Marquez.
"Tapi juga jika Anda ingin memenangkan kejuaraan ada beberapa balapan seperti di Aragon, dimana Anda harus mengambil risiko, menekan dan mencoba untuk menang," tutur Marquez seperti diberitakan Crash.
Advertisement