Liputan6.com, Motegi - Ducati mengajak Jorge Lorenzo, pembalap Movistar Yamaha, untuk menjajal motor mereka pada sebuah tes usai MotoGP 2016 berakhir. Namun, permintaan Ducati tak mendapatkan restu dari Yamaha selaku tim Lorenzo.
Rencananya, tes itu akan dilakukan Ducati di Sirkuit Jerez pada 23-24 November 2016. Ducati ingin agar Lorenzo memahami karakter Ducati sebelum resmi menunggangi motor mereka pada MotoGP 2017.
Baca Juga
Harus diakui, Lorenzo tentu butuh waktu untuk beradaptasi dengan karakter Ducati Desmosedici setelah mengendarai Yamaha sejak 2008. Sayang, Yamaha tak memberikan izin terkait hal itu. Lorenzo yang memang masih terikat kontrak Yamaha hingga 31 Desember 2016 pun tak bisa berbuat apa-apa.
"Tentu saya ingin menjalani tes di Jerez. Namun, itu bukan hal yang tergantung pada diri saya sendiri. Untuk saat ini, sepertinya saya baru akan menjalani tes di Valencia. Sebab, Yamaha tak memberikan izin untuk hal itu," tutur Lorenzo seperti dikutip Crash.
Penolakan Yamaha sendiri sempat mendapat kecaman dari Ducati. Protes mereka dilakukan lewat Direktur Olahraga Ducati, Davide Tardozzi. Ia juga menyebut tak ada tim selain Yamaha yang melakukan hal tersebut.
Salah satu contohnya adalah Suzuki. Mereka mengizinkan Maverick Vinales, pembalap yang akan menggantikan Lorenzo, untuk menjalani tes pada akhir November 2016. Begitu pula dengan Andrea Iannone yang mendapatkan izin dari Ducati untuk menguji motor bersama Suzuki.
"Kita akan lihat apa yang terjadi. Saya berpikir setelah menghabiskan waktu bersama selama bertahun-tahun, saya layak mendapatkannya. Apalagi, kita sudah menang bersama-sama. Namun, sekali lagi itu bukan tergantung pada diri saya sendiri. Saya akan menghormati apa pun keputusan Yamaha," jelas Lorenzo.
Advertisement