Liputan6.com, Jakarta - Setelah hampir satu tahun lamanya akhirnya kita bisa menyaksikan kembali Timnas kita berlaga menghadapi tim asal luar negeri. Tentu kerinduan melanda masyarakat sepakbola Indonesia menyaksikan para pemain terbaik negeri ini bermain bersama dengan lambang Garuda di dada mereka.
Timnas Indonesia berbenah menjelang keikutsertaan Indonesia di ajang AFF Cup 2016 yang akan dimulai November 2016 di Myanmar dan Filipina. Dimulai dengan memilih Alfred Riedl sebagai pelatih Timnas kembali.
Banyak yang menyangsikan dipilihnya Alfred Riedl untuk kembali menangani Timnas Indonesia. Buat saya dipilihnya Alfred Riedl adalah salah satu cara jitu untuk menyiasati persiapan pendek Timnas untuk ajang tersebut.
Baca Juga
Dengan persiapan waktu yang pendek kita membutuhkan pelatih berkualitas dan sudah tahu betul seluk-beluk persepakbolaan Indonesia dan Alfred Riedl salah satunya.
Begitu terpilih, Opa Alfred panggilan akrab media buat beliau, langsung tancap gas melakukan persiapan dan memanggil kembali mantan asistennya Wolfgang Pikal, rekan senegaranya yang menetap di Indonesia.
Setelah itu Alfred melakukan tur melihat ajang Torabika Soccer Championship 2016 bergulir sambil memantau pemain mana saja yang akan dipanggil.
Masih bergulirnya Torabika Soccer Championship 2016 membuat Alfred tidak bisa menggelar pelatnas jangka panjang.
Ini sebenarnya bukan masalah besar, karena di negara maju sepak bolanya pun pelatnas hanya jangka pendek. Sebab, sejatinya pemain dipersiapkan di klubnya masing-masing dan di pelatnas hanya pengenalan dengan strategi yang sudah disiapkan pelatih.
Alfred Riedl Harus Jeli
Advertisement
Adanya kesepakatan dengan klub kontestan Torabika Soccer Championship 2016 di mana tiap klub hanya wajib mengirim dua pemain membuat Alfred harus jeli mencari pemain untuk setiap posisinya. Ini menjadi blessing in disguise. Sebab, pembatasan ini membuat pemain yang terpilih masuk untuk seleksi menjadi beragam dan banyak diisi muka-muka baru.
Ini tentunya sangat baik buat para pemain yang memiliki kemampuan bagus, tapi sering tidak dipanggil, karena kalah nama besar dari pemain muka lama. Dan pastinya muara dari sebuah kompetisi adalah pemain-pemain yang siap untuk dipakai di Timnas Indonesia dan Torabika Soccer Championship mampu melakukan hal tersebut.
Selain banyaknya muka baru dan Timnas saat ini didominasi oleh para pemain muda yang fresh dan pastinya bertenaga. Kalau melihat materi yang terpilih, tampaknya Alfred sudah move on dengan anak asuhnya sebelumnya dan memilih untuk membangun Timnas baru untuk masa depan yang akan bertahan mungkin sampai lima tahun ke depan.
Walaupun hanya beruji coba dengan sesama negara ASEAN, kesempatan ini dimanfaatkan betul oleh Alfred untuk mematangkan strategi yang ia persiapkan menuju AFF Cup 2016. Sama seperti ketika namanya terpilih banyak yang menyangsikan Timnas akan mampu menang melawan Malaysia pada uji coba September lalu.
Andalkan Pemain Muda
Rakyat Indonesia dibuat kaget oleh Timnas Indonesia ketika mampu menaklukkan Malaysia dengan skor 3-0 lewat gol-gol dari Irfan Bachdim dan 2 gol dari kapten Boaz Solossa di Stadion Manahan, Solo.
Walaupun Malaysia tampil dengan pemain muka baru, tetapi itu tidak menurunkan sanjungan terhadap kemampuan permainan Timnas yang bermain taktis dan meraih kemenangan di come backnya dalam partai Internasional.
Hebatnya banyak pemain muda yang masuk skuat inti Timnas ketika itu seperti Evan Dimas, Yanto Basna, dan Bayu Pradana, yang dipadukan dengan pemain berpengalaman seperti Boaz Solossa, Irfan Bachdim dan Andik Vermansyah. Riedl juga berani menurunkan Dedi Gusmawan di jantung pertahanan yang juga bermain baik.
Setelah melawan Malaysia, Timnas dipersiapkan untuk melawan Vietnam, pekan lalu. Vietnam memberikan sebuah pesan ke Timnas setelah sebelumnya menaklukan Korea Utara dalam partai uji coba. Beberapa pemain baru juga dipanggil untuk pelatnas dan uji coba kedua Timnas ini.
Tidak mengubah terlalu banyak susunan pemain utama, Alfred hanya memasang beberapa pemain baru seperti Dedi Kusnandar dan Fachrudin Aryanto. Berbeda dengan melawan Malaysia, Timnas kemasukan 2 gol di awal pertandingan dan ini menjadi ujian tentunya bagi Timnas melewati situasi tertekan.
Bermain tenang dan akhirnya Timnas Indonesia bisa mengakhiri pertandingan dengan hasil imbang lewat gol Zulham Zamrun dan Irfan Bachdim. Jelas, masih banyak kekurangan yang terlihat di permainan Timnas Indonesia saat ini dan itu menjadi pelajaran yang harus segera diperbaiki untuk tampil di AFF Cup 2016.
Semangat Baru
Semangat baru Tim Garuda sudah terlihat di dua laga uji coba ini dan pastinya kita berharap Timnas bisa tampil lepas di ajang AFF Cup 2016 nanti. Janganlah terlalu kita berharap berlebihan terhadap Timnas saat ini, dukung mereka dan biarkan mereka bermain dengan semangat juang untuk negara kita nanti.
Absen satu tahun di kancah internasional pasti berpengaruh di ajang sesungguhnya nanti, karena kehilangan iklim kompetisi Internasional.
Kita sebagai pecinta sepak bola wajib memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia dengan segala kekurangannya. Jangan memuji terlalu berlebihan di saat menang dan mencaci di saat mereka kalah.
Mudah-mudahan saja Timnas Indonesia mampu memberikan kejutan kepada kita semua setelah terpuruk selama setahun terakhir ini dan kalaupun tidak Timnas akan semakin matang 2-3 tahun ke depan dan bisa kembali menjadi Macan Asia minimal di level Asia Tenggara terlebih dahulu.