Liputan6.com, Palembang - Alberto Goncalves dalam sepekan ini menjadi buah bibir di sepak bola Tanah Air. Betapa tidak, performa apiknya saat berseragam Sriwijaya FC seakan melekatkan status si tua-tua keladi.
Sejatinya, pemain berpostur 175 centimeter ini sempat diragukan oleh para pendukung SFC. Bukan tanpa sebab, pasalnya, sampai pekan kesebelas lalu, Beto hanya mengoleksi empat gol saja untuk Laskar Wong Kito.
Baca Juga
Akan tetapi, kegarangannya itu kini semakin menjadi. Sudah berumur 35 tahun, Beto, sapaan akrabnya malah seakan tak dimakan usia. Â
Puncaknya, kala Beto sukses mencetak hat-trick untuk SFC kala melawan Persegres Gresik United, 13 Oktober kemarin. Yang menarik, tiga gol itu ia lesakkan melalui kepala atau kerap disebut head-trick. Catatannya itu membawanya melesat ke daftar top skorer TSC 2016 dengan 14 gol.
Advertisement
Kenyang Pengalaman di Indonesia
Lahir di Kota Belem, Brasil, memulai kiprahnya bersama tim kelahirannya, Sport Belem pada 1999. Beberapa klub kecil pernah dia bela di Brasil, seperti Vila Rica, Sao Raimundo, hingga Juventude.
Pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Air pada 2007 bersama Persipura Jayapura. Baru kali pertama main di Indonesia, Beto langsung menggila.
Pada musim pertamanya bersama Persipura Jayapura, Beto sukses mengantar timnya meraih runner-up Copa Indonesia. Dia bahkan berhasil meraih gelar pribadi sebagai top skor dengan 6 gol.
Sukses Beto pun berlanjut dengan membawa Persipura Jayapura meraih gelar juara ISL pada musim 2008-2009, dan juga runner-up pada musim selanjutnya 2009-2010
Beto akhirnya kembali ke kampung halamannya pada tahun 2010. Ini setelah dia mengalami cedera tendo achiles.
Dia akhirnya kembali ke Tanah Air dengan bergabung bersama Persijap Jepara. Sempat diragukan, Beto malah bersinar dengan torehan pundi-pundi gol.
Beto sukses mencetak 14 gol untuk Persijap walau datang pada tengah musim 2010-11. Penampilan tersebut nyatanya menarik kembali minat dari klub papan atas, Persipura Jayapura.
Sukses Beto berlanjut dengan membawa Persipura Jayapura meraih gelar juara ISL pada musim 2008-2009, dan juga runner-up pada musim selanjutnya 2009-2010.
Dia sukses merajut gelar pribadi pada kesempatan keduanya di Persipura. Dia sukses meraih top skor ISL pada 2011-12.
Pada musim selanjutnya, Beto bergabung bersama Arema Cronus. Ketajamannya tak berganti, dia kini sukses meraih 26 gol untuk Singo Edan dalam 55 pertandingan di musim 2012-2014.
Advertisement
Menggila di Sriwijaya FC
Sempat hijrah ke Penang FA, Beto balik lagi ke Tanah Air. Sriwijaya FC yang tengah membutuhkan gelar, akhirnya meminang penyerang bernomor 9 itu.
Instan, begitu kata-kata yang pantas digambarkan. Baru bergabung 2016, Beto langsung menjadi top skorer Piala Gubernur Kaltim bersama Sriwijaya FC.
Kini, bersama Laskar Wong Kito di TSC, pemain kelahiran 31 Desember 1980 itu sudah menorehkan 11 gol. Hat-tricknya itu jadi yang pertama setelah sebelumnya jadi pemain pertama yang berhasil mencatatkan quat-trick di TSC 2016.
Statistikya di lapangan juga lumayan mengilap. Meski hanya mencatatkan 50 persen akurasi tembakan, Beto punya operan yang akurat, yakni sampai 70 persen. Lima assists bisa dijadikan contohnya.
Beberapa fakta di atas semakin memperlekat statusnya sebagai si tua-tua keladi milik Laskar Wong Kito. Patut dinantikan aksi-aksi sang pemain bersama SFC di sisa musim ini.
(Penulis: I. Eka Setiawan)