Sukses

Paceklik Menang, Guardiola Mulai Khawatir Hadapi Barcelona

Guardiola akan menghadapi mantan tim yang membesarkan namanya.

Liputan6.com, Manchester - Setelah melakukan start yang impresif di musim 2016/2017, Manchester City kini mulai mengalami penurunan performa. Buktinya, sudah tiga laga beruntun yang mereka lewati tanpa meraih kemenangan.

Padahal, kehadiran Pep Guardiola sebagai pelatih City telah memberikan perubahan positif. Apalagi, City juga sukses menghadirkan pemain-pemain berkualitas di musim panas 2016. Mulai dari Leroy Sane, John Stones, Ilkay Gundogan, Nolito, hingga Claudio Bravo.

Hasilnya, 10 laga awal di semua kompetisi sukses dimaksimalkan City dengan kemenangan. Itu yang membuat City sukses memuncaki klasemen Liga Inggris dan melaju ke perdelapan final Piala Liga. Sialnya, tren positif itu terhenti setelah mereka ditahan Celtic 3-3 pada laga Grup C Liga Champions.

Kesialan mereka berlanjut dengan kekalahan 0-2 dari Tottenham Hotspur. Sabtu (15/10/2016), giliran Everton yang memaksa City bermain 1-1. Tentu, itu menjadi modal buruk jelang lawatan City ke markas Barcelona di Camp Nou, Kamis (20/10/2016) dinihari WIB.

"Mungkin," jawab Guardiola saat ditanya mengenai krisis kepercayaan diri timnya. "Jika Anda menganalisa tiga hasil di mana kami tak menang, saya justru menganalisa mengapa kami tidak menang. Ini adalah pekerjaan saya. Kepercayaan dan suasana hati akan lebih baik jika Anda menang."

2 dari 2 halaman

Momen Spesial

Bagi Guardiola, laga itu akan menjadi momen spesial. Maklum, Barca adalah tempat di mana Guardiola sempat berkarier sebagai pemain dan pelatih.

Saat menjadi pemain, ia memenangkan enam gelar liga, dua Copa del Rey, empat Piala Super Spanyol, satu Piala Eropa (sekarang Liga Champions), satu Piala Winners, dan dua Piala Super Eropa.

Pep Guardiola disebut-sebut sebagai tokoh kunci di balik superioritas Barcelona dalam beberapa tahun terakhir. (Skysports).

Saat berkarier sebagai pelatih, total ada 14 gelar yang disumbangkan Guardiola. Di antaranya adalah dua gelar Liga Champions, yakni musim 2008/2009 dan 2010/2011.

"Selama 15 tahun terakhir, Barca selalu mendominasi penguasaan bola. Itu cara mereka bermain. Namun, saya tak akan mengubah cara bermain City untuk menghadapi mereka. Cobalah untuk bersikap optimistis tentang apa yang akan terjadi di masa depan," tutur Guardiola.