Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Alfred Riedl telah mengumumkan 26 pemain yang bakal mengikuti pemusatan latihan tim nasional di Sleman, Yogyakarta untuk menjalani serangkaian agenda demi persiapan Piala AFF 2016. Menariknya dari beberapa nama pemain yang dipanggil muncul satu kejutan setelah dipanggilnya gelandang Persija Jakarta, Syahroni.
Performa Syahroni bersama klub berjulukan Macan Kemayoran tersebut di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo kurang maksimal. Pasalnya, pemain asal Tangerang ini lebih sering duduk dibangku cadangan ketimbang merumput bersama Persija.
Baca Juga
Dari data statistik yang dilansir Labbola, Syahroni tercatat hanya bermain dalam 12 laga tanpa mencetak satu gol dan assist bagi Persija. Terakhir Syahroni turun ketika Persija berhadapan dengan Perseru, itu pun dia dimasukkan pada menit ke-85 untuk menggantikan Ramdani Lestaluhu.
Pemanggilan ini tentu membuat banyak pertanyaan bagi para pecinta sepak bola Indonesia. Apalagi, di skuat Ibukota saat ini ada gelandang-gelandang muda potensial seperti Sutanto Tan, Novri Setiawan hingga Amarzukih yang memiliki jam bermain lebih banyak dan performa yang lebih apik ketimbang Syahroni.
Uniknya, kondisi pemanggilan pemain yang tidak memiliki perfoma apik ke timnas bukan baru pertama kali terjadi di dunia sepak bola. Masih segar diingatan, ketika pelatih timnas Inggris, Roy Hodgson secara mengejutkan memasukkan nama gelandang Arsenal, Jack Wilshere ke dalam skuat yang akan berlaga di Piala Eropa.
Padahal, Wilshere tercatat sudah absen sampai satu musim membela Arsenal karena permasalahan cedera. Walhasil, performa Wilshere bersama The Three Lions juga tidak maksimal. Berkaca pada kondisi ini kenapa Riedl tetap memutuskan memanggil Syahroni?
Asisten pelatih Riedl di timnas, Wolfgang Pikal sempat mengungkapkan bahwa pemanggilan Syahroni sebagai bagian dari komitmen pelatih asal Austria itu untuk lebih mengutamakan pemain muda. Namun, jika itu alasannya kenapa Irsyad Maulana (Semen Padang), Riko Simanjuntak (Semen Padang) hingga Nelson Alom (Persipura Jayapura) yang memiliki performa mengesankan dan berusia muda justru tidak dipanggil.
Jika dilihat dari segi taktik, alasan Riedl memanggil Syahroni disinyalir karena mantan pemain asal Tangerang ini bisa bermain di banyak posisi. Syahroni mampu bermain di posisi bek tengah, bek kanan hingga gelandang dengan sama apiknya.
Pemain dengan kemampuan seperti ini tentu bisa lebih fleksibel untuk dimainkan. Apalagi, dari sekian nama gelandang yang dipanggil, bisa dibilang hanya Syahroni yang memiliki kemampuan bisa bermain lebih dari satu posisi.
Meski begitu, talentanya tersebut tak lantas membuat mantan pemain Barito Putera ini bisa langsung mendapatkan tempat utama di Tim Garuda. Sebab, dia harus bersaing dengan beberapa pemain yang juga memiliki kualitas bagus di lini tengah. Mulai Evan Dimas Darmono, Muhammad Hargianto (Bhayangkara FC), Bayu Pradana (Mitra Kukar), dan Rizky Pellu (PSM Makassar).
(Yosef Deny Pamungkas)