Sukses

Sulsel Rebut Emas Pertama di Peparnas 2016

Sebelumnya Yosina Wayega juga berhasil merebut medali dari lempar cakram dan tolak peluru.

Liputan6.com, Jakarta Kontingen Sulawesi Selatan akhirnya merebut emas pertamanya pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV di Bandung, Jawa Barat, 18-24 Oktober 2016. Medali tersebut didulang dari cabang olahraga atletik.

Ketua Nasional Paralympic Commite (NPC) Indonesia Sulsel, Muh Sonny Sandra saat dihubungi dari Makassar, Jumat, mengatakan emas pertama Sulsel disumbangkan Yosina Wayega dari nomor lempar lembing T/F44 (Ambulant) putri.

"Kita bersyukur pada akhirnya mampu merebut medali emas. Kita berharap dengan perolehan ini semakin meningkatkan motivasi atlet untuk bisa melakukan hal yang sama," katanya, dikutip dari Antara.

Dengan perolehan medali emas itu, Yosina juga sebelumnya telah mengamankan dua medali perak, masing-masing dari nomor lempar cakram dan tolak peluru. Yosina juga untuk sementara menjadi pengumpul medali terbanyak bagi kontingen Sulsel pada ajang olahraga empat tahunan tersebut.

Kontingen Sulsel sebelumnya memang begitu berharap bisa meraih medali emas. Sejauh ini, seluruh atlet baru mengoleksi medali perak dan perunggu yang tentu tidak terlalu membantu mengangkat posisi Sulsel di klasemen sementara. Dengan medali emas itu, pihaknya berharap posisi Sulsel bisa terangkat.

Dirinya juga berharap pencapaian Yisona menginspirasi dan memotivasi para atlet yang lain untuk semakin bekerja keras dalam setiap pertandingan.

2 dari 2 halaman

Emas dari Perenang Bogor

Sementara itu, sehari sebelumnya, perenang asal Kabupaten Bogor, Munawar Haris, berhasil menyumbangkan medali emas untuk Jawa Barat dari cabang olahraga renang nomor 50 meter gaya dada S5 putra Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 dengan catatan waktu 53 detik.

"Alhamdulillah baru pertama kali ikut (Peparnas) ternyata dapat medali emas. Senang banget pokoknya," kata Munawar Haris usai menerima medali emas di arena kolam renang UPI Bandung, Kamis.

Pada nomor tersebut Munawar harus berhadapan dengan perenang dari Kalimantan Selatan, Didi dan prestasi perenang yang di Bogor, 8 Juli 1995 ini memecahkan rekor Peparnas 2012/Riau dengan catatan waktu sebelumnya 58 detik.

Ia menuturkan selama kurang lebih enam bulan dirinya ditempa dengan latihan setiap harinya sebelum berlaga di Peparnas XV/2016. "Latihannya di sini (arena kolam renang UPI). Dan itu cukup berat latihannya."

Ternyata keterampilan renang didapatkan oleh Munawar secara otodidak di kampung halamannya.

"Memang hobi renang sejak kecil, karena rumah saya dekat sungai. Dan selama pelatda kemarin saya belajar banyak soal teknis berenang yang benar," ujar dia.