Sukses

Klub Premier League Ini Larang Penggunaan Bahasa Spanyol

Karanka sudah melatih Middlesbrough sejak November 2013.

Liputan6.com, Middlesbrough - Middlesbrough yang baru promosi ke Liga Inggris 2016/2017 masih tertahan di papan bawah klasemen. Pelatih Aitor Karanka pun mulai memperhatikan berbagai hal mengenai timnya, termasuk soal penggunaan bahasa.

Klub yang kerap disebut Boro itu adalah tim yang didominasi orang-orang asal Spanyol. Tercatat, ada empat staf pelatih yang berasal dari Negeri Matador. Bahkan, mereka juga memiliki sembilan pemain asal Spanyol.

Mulai dari Victor Valdes, Alvaro Negredo, Daniel Ayala, hingga Karanka sendiri berasal dari Spanyol. Kondisi itu membuat para pemain dan stafnya kerap berbicara dengan bahasa Spanyol. Meski hal itu sudah biasa terjadi, Karanka tak menyukai sesuatu seperti ini.

"Jika saya membiarkan mereka melakukan hal yang sama di Spanyol, saya melakukan kesalahan besar. Suasana di sini berbeda, makanan pun berbeda. Jadi, untuk berbicara dengan bahasa Spanyol dengan pemain akan menjadi suatu kesalahan. Mereka harus tahu bahwa kita berada di Inggris," kata Karanka seperti dikutip The Sun.

Sejatinya, klub berjuluk The Boro itu sudah menginvestasikan banyak uang di bursa transfer musim panas 2016. Total, mereka merogoh kocek hingga 25 juta euro. Itu jumlah yang cukup besar bagi klub yang baru kembali promosi ke kasta utama.

Sialnya, rapor positif hanya mereka dapat di dua laga perdana musim ini. Setelah itu, kemenangan seakan menjadi barang mahal bagi tim asuhan Aitor Karanka.

"Sebagai pelatih, Anda bertanggung jawab untuk pemain yang memiliki masa-masa baik dan buruk. Jika seorang pemain tiba di rumah dan keluarga mereka selalu mengeluh dan mengatakan 'kami lebih baik di Spanyol', maka saya selalu mencoba memberitahu mereka untuk menjaga kebahagiaan keluarga," jelas Karanka.

"Saya menggunakan bahasa Inggris dalam pertemuan. Kesalahan beberapa pelatih adalah mendatangkan pemain dari luar negeri dan mereka lupa sedang berada di Inggris," ucapnya mengakhiri.