Sukses

Setahun Insiden Sepang, Hubungan Marquez-Rossi Kian Mencair

Valentino Rossi dan Marc Marquez terlibat insiden yang mempengaruhi hubungan keduanya hingga saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, tepat setahun lalu, momen kelam dalam sejarah MotoGP berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia. Para pencinta adu kebut kuda besi paling bergengsi sedunia itu disuguhkan rivalitas dua pembalap papan atas, Valentino Rossi dan Marc Marquez yang akhirnya mempengaruhi hubungan mereka hingga kini.

Ya, 25 Oktober 2015, perang kata-kata yang melibatkan kedua pembalap terbawa hingga ke lintasan. Aksi salip-menyalip sejak awal lomba berujung pada benturan saat balapan memasuki lap ketujuh.

Marquez, usai lomba langsung mengarahkan telunjuk ke Rossi. Baby Allien--julukan Marquez--menuding idolanya itu telah sengaja menendang rem depan motornya.

Rossi membantah. Namun dia akhirnya dihukum pemotongan 3 poin dan start di urutan terakhir pada seri terakhir di GP Valencia. Pembalap yang dijuluki The Doctor ini juga gagal naik podium setelah finis di posisi keempat. Di seri pamungkas di Valencia, rekan Rossi di tim Movistar Yamaha Jorge Lorenzo jadi yang tercepat. Lorenzo mengungguli Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Di sanalah Lorenzo mengklaim gelar juara MotoGP 2015.

Banyak yang percaya motor pembalap Respol Honda tersebut ditendang. Namun banyak pula yang setuju dengan prasangka Rossi kalau Marquez hanya pura-pura jatuh demi mendukung pembalap Jorge Lorenzo, yang sama-sama berasal dari Spanyol agar juara dunia tahun 2015. Sejak saat itu, hubungan keduanya memanas bahkan hingga di luar arena balap. Ketidakharmonisan ini ditandai dengan keputusan Marquez dan manajemennya mengakhiri kontrak kerja sama dengan perusahaan penyedia pernak-pernik atau merchandise milik Rossi, VR46.

Perusahaan apparel VR46 sebelumnya memasok pernak-pernik Marquez dan adiknya, Alex, yang turun sebagai pembalap Moto2. Kini, keduanya mengalihkan kerja sama dengan Gruppo Pritelli, yang sudah lebih dulu bekerja sama dengan Lorenzo.

2 dari 3 halaman

Sinyal Perdamaian

Hubungan buruk antara Rossi dan Marquez baru membaik pada pertengahan tahun 2016. Usai menjuarai seri ketujuh balapan MotoGP di Sirkuit Catalunya, Barcelona, 5 Juni 2016, Rossi mendatangi rivalnya tersebut untuk berjabat tangan.

Suasana emosional tersebut terjadi di atas podium, karena saat itu Marquez juga finis tercepat, di bawah Rossi dan pembalap Yamaha Jorge Lorenzo.  Langkah Rossi yang mengulurkan persahabatan tersebut membuat Marquez senang, apalagi keduanya tak pernah berkomunikasi bahkan bertatap muda sejak insiden di Sepang.

"Ketika hal-hal ini (kecelakaan Luis Salom ini) terjadi, semua sisanya menjadi tidak terlalu penting. Sangat kecil," kata Rossi. "Jadi saya pikir itu adalah hal yang benar untuk dilakukan."

MotoGP Catalunya pada saat itu memang penuh emosi lantaran dunia balap internasional kehilangan pembalap berbakat Luis Salom yang tewas saat latihan bebas Moto2. Pria 24 tahun asal Spanyol tersebut tewas setelah menghantam dinding pengaman tikungan 12 di sirkuit.

"Insiden tragis Luis Salom sangat menyedihkan bagi kami. Kami semua bersedih. Tetapi, suasana kekeluargaan di MotoGP kembali setelah Rossi mengajak saya berjabat tangan," kata Marquez.

3 dari 3 halaman

Kembali ke Sepang

Marc Marquez dan Valentino Rossi akan kembali ke Sirkuit Sepang dengan kondisi yang berbeda. Pasalnya, Marquez telah memastikan gelar juara dunia 2016, sejak seri balapan ke-15 di Motegi, Jepang.

Mengaspal di Sirkuit Twin Ring Motegi di Jepang pada 16 Oktober lalu, dia meninggalkan pembalap Ducati Andrea Dovizioso di posisi kedua serta Maverick Viñales dari tim Suzuki. Kemenangan ini terasa spesial karena Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, pesaing terdekatnya di klasemen gagal finis karena kecelakaan.

Sebelum kembali ke Sepang pada 30 Oktober mendatang, mereka terlibat persaingan terlebih dahulu di GP Australia, Sirkuit Phillip Island. Di lintasan kering ini, nasib sial malah menimpa Marquez.

Rossi menjadi juara setelah start dari posisi 15 dalam balapan, tapi Marquez, terjatuh karena kesalahannya sendiri. Saat itu Marquez dalam posisi memimpin dan unggul 0,782 detik dari pembalap LCR Honda Cal Crutchlow. Alhasil Crutchlow keluar sebagai juara MotoGP Australia.

Jelang balapan di GP Malaysia, Sirkuit Internasional Sepang, Marquez siap tampil maksimal dan tak ingin mengingat insidennya dengan Rossi tahun lalu.

"Saya suka balap di Sepang," ujar Marquez kepada Liputan6.com saat jamuan santap malam yang diadakan Astra Honda Motor, semalam (24/10/16) di Hotel Mulia, Jakarta Selatan.

"Saya siap berlaga sebagaimana balapan lainnya," kata Marquez.