Sukses

Usung Misi Reformasi, 8 Calon Exco PSSI Rapatkan Barisan

Delapan calon anggota Komite Eksekutif (Exco) akan mendukung siapapun yang terpilih sebagai ketua umum PSSI.

Liputan6.com, Jakarta - Delapan calon anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI akhirnya bergabung untuk menyerukan perubahan total atau reformasi dalam tubuh pengurus PSSI periode 2016-2020. Mereka yakin siapapun yang jadi ketua umum nantinya sebagai pengganti La Nyalla Mattalitti tak bisa berbuat banyak jika punya kabinet yang dihuni pejabat pada era sebelumnya.

Kedelapan calon Exco tersebut adalah Yesayas Oktovianus, Eva Dwiana, Cheppy T Wartono, Sihar Sitorus, Dede Sulaiman, Fary Francis, Bob Hippy dan Agustian Sabran. Cheppy yang ditunjuk sebagai juru bicara Exco Reformis, begitu kelompok ini menamakan diri, juga mengklaim telah mendapat dukungan dari 30 pemilik suara atau voter yang akan hadir di Kongres Pemilihan.

"Kami tak masalah dengan dua calon Ketum yang telah mengerucut namanya ini. Tetapi siapa kabinetnya? Kalau yang mendampingi mereka berasal dari produk lama jangan harap ada reformasi," kata Cheppy dalam jumpa pers di Senayan, Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Cheppy juga mengungkapkan pihaknya telah merancang enam agenda jika mereka duduk sebagai pengurus PSSI yang baru, dari jatah kursi 13 Exco (selain Ketum dan Wakil) yang ada nanti.

"Selain melakukan lobi pada voters jelang kongres kami juga ingin memperlihatkan pada presiden kalau keinginan presiden sejauh ini selalu kami kawal untuk reformasi total," ucap Cheppy.

2 dari 2 halaman

6 Agenda Exco Reformis

Kongres Pemilihan PSSI bakal berlangsung di Jakarta, 10 November 2016. Selain ketua umum dan wakil ketum, ada 57 nama yang berebut 13 kursi sebagai Exco PSSI.

Berikut enam agenda Exco Reformis jika terpilih pada periode 2016-2020:

1. Menetapkan landasan kalau pengurus PSSI dari tingkat pusat ke daerah harus bebas narkoba. Kami akan melakukan tes tiap enam bulan sekali untuk menyatakan kepada publik, kami antinarkoba.

2. Kami calon Exco ingin menyampaikan laporan sumber penghasilan kami. Jadi jelas Exco yang akan duduk memilki pendapatan dari mana saja dan akhir masa jabaran berapa pula penghasilannya. Kami ingin memberitahu kalau PSSI bukan lahan memperkaya diri.

3. Kami ingin transparansi keuangan. Secara berkala akan kami lakukan publikasi laporan keuangan di media atau web. Berlaku bukan hanya transparansi di organisasi tapi juga di operator liga.

"Jadi tidak ada kasus pemain tak dibayar. Atau ada tanda segelintir pengurus memperkaya diri," kata Cheppy.

4. Sebagai calon Exco Reformis kami akan mendukung siapaun Ketum PSSI yang terpilih.

5. Reformasi regulasi, yaitu statuta PSSI agar partisipasi publik dapat dirasakan. Bagaimana suporter bisa berperan dalam klub, bagaimana membina suporter, semua harus diubah. Calon Exco ini menginginkan agar lima agenda kerja dari FIFA bisa menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan.

"Ke depan suka tidak suka klub harus menjalankan atau pilihannya di eliminasi (dicabut keanggotaan)," ucap Cheppy.

6. Bekerjasama dengan institusi hukum dan lembaga audit keuangan yakni BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).