Liputan6.com, Sepang - Phobia hujan, mungkin itu kata pertama yang tepat untuk menggambarkan sosok Jorge Lorenzo. Maklum saja, selama mengaspal di trek basah MotoGP, X-Fuera selalu tampil kurang konsisten. Bahkan, tak jarang ia gagal menyelesaikan balapan.
Ketakutan Lorenzo terhadap air hujan bukan sekadar wacana. Fakta terbaru ketika ia gagal merebut podium di Sirkuit Phillip Island, Australia, akhir pekan lalu. Hasil negatif itu lantaran ia tampil kurang mengesankan selama di trek basah di kualifikasi. Ketika itu, pembalap Yamaha hanya mampu menempati barisan ke-12 usai mencatatkan waktu 1 menit 36.840 detik.
Baca Juga
Phobia hujan yang sudah lama dirasakan rival utama Valentino Rossi ini sampai disoroti oleh Randy Mamola. Legenda motor 500cc pun menyaksikan bagaimana ia kehilangan keterampilan selama tampil di seri 16 lalu.
"Saya saat itu berada di trek untuk menyaksikan balapan dan Lorenzo tampak menjadi pembalap yang berbeda. Dia seperti kehilangan instingnya untuk merebut podium, sangat lambat, dan takut," ujar Mamola.
Ketakutan Lorenzo yang dimaksud Mamola adalah masalah phobia hujan. Walaupun saat itu Sirkuit Phillip Island tidak dalam kondisi hujan, namun ia masih saja sulit untuk mengatasi ketakutannya tersebut.
Akibatnya, persaingan perebutan runner up Lorenzo vs Rossi di MotoGP musim ini bisa jadi kurang menarik. Pasalnya, kondisi cuaca di Malaysia sulit untuk diprediksi. Itu yang terjadi ketika sirkus MotoGP unjuk gigi di sesi latihan bebas pertama dan kedua, Jumat (28/10/2016).
Hujan Kerap Mengguyur
Pada latihan bebas pertama, kondisi masih berlangsung normal. Namun pada siang hari, hujan mengguyur lintasan dengan panjang 5,5 km itu. Alhasil, Lorenzo hanya mencatatkan waktu tercepat ke-16 dengan 2 menit 14.863 detik atau lebih lambat 5.991 dari Jack Miller.
Kondisi ini tentu tak menguntungkan Lorenzo dalama upayanya merebut posisi runner up klasemen dari Rossi. Memang, selisih kedua pembalap hanya 24 poin. Namun, masalah cuaca tadi, bukan tak mungkin membuat beban Lorenzo bertambah.
Apalagi, Lorenzo juga punya rapor merah setiap kali tampil di Sepang. Pemilik nomor 99 itu belum pernah sekali pun memenangkan balapan di Negeri Jiran sejak masuk di kelas utama 1000cc.
Terakhir, Lorenzo menang di Sepang pada 2006 saat ia masih berada di kelas 250cc. Melihat rapor merah itu peluangnya mengudeta posisi Rossi terbilang berat. Ini tergantung bagaimana dia mampu menghasilkan catatan apik di kualifikasi, Sabtu (29/10) besok.
(David Permana)
Advertisement