Liputan6.com, Jakarta Mimpi Tristan Alif Naufal untuk menimba ilmu di luar negeri kembali terhambat. Sempat diterima di klub CD Leganes, Spanyol, bocah berbakat itu harus pulang ke Tanah Air akibat terbentur masalah yang sama.
Sama halnya dengan mimpi bergabung ke akademi Ajax Amsterdam sebelumnya, Alif juga terganjal aturan FIFA soal perekrutan pemain di bawah usia 17 tahun yang mewajibkan orangtuanya tinggal di Spanyol.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, semangat Alif tidak kendur. Bocah yang dijuluki "Messi Indonesia" itu dengan ceria lalu berbagi cerita kepada Corner6 belum lama ini. Ditemani ayahnya, Ivan Trianto, Alif yang mengenakan kostum Ajax Amsterdam bernomor punggung 28 bahkan sempat unjuk kebolehan mengolah si kulit bundar.
Ayahnya, Ivan, sempat bercerita kalau Alif sudah tertarik bermain bola sejak usia 4 tahun. Berawal dari latihan sendiri dipandu acara televisi atau tayangan youtube, Alif pun dipersiapkan untuk meraih mimpinya.
Berbagai sekolah sepak bola (SSB) diikuti Alif. Di usia yang masih muda, sederet prestasi juga pernah dirasakannya. Salah satunya sebagai pemain terbaik di festival SSB yang berlangsung di Singapura. Dari sini, bakat Alif mulai tercium hingga ke berbagai negara dan mulai mendapat tawaran dari klub luar negeri.Â
Menurut Ivan, Alif tak hanya senang bermain sepak bola. Lebih dari itu, bocah berusia 11 tahun itu ternyata sudah masuk dalam taraf 'kecanduan'. Itu sebabnya, Ivan membatasi latihan Alif selama berada di rumah.
Simak tayangan lengkap bincang-bincang Corner6 bersama Alif dan ayahnya pada video di bawah ini:
Â
Â