Sukses

5 Pemain yang Punya Hubungan Buruk dengan Mourinho

Jose Mourinho memiliki hubungan yang buruk dengan sejumlah pemain saat menjadi pelatih Chelsea dan Madrid.

Liputan6.com, London - Jika sukses adalah apa yang diinginkan dari Jose Mourinho, maka kesuksesan adalah apa yang akan Anda dapatkan dari pria Portugal itu. Itu sebabnya Manchester United (MU) menunjuk Jose Mourinho sebagai manajer pengganti Louis van Gaal.

Namun setiap menjadi pelatih, selalu ada sedikit drama. Mourinho mungkin salah satu pelatih terbaik di dunia. Ia mempunyai sejarah memiliki permusuhan dengan sesama manajer, wasit, dan pemain.

Mourinho tidak pernah menjadi pelatih sebuah klub lebih dari tiga musim. Ia dipecat Chelsea pada Desember 2015 lalu setelah berselisih dengan pemainnya menyusul menurunnya performa klub London tersebut.

Tuntutan Mourinho yang terlalu banyak membuat hubungannya dengan pemain selalu renggang. Banyak pemain yang memuji dia sebagai motivator sempurna di ruang ganti. Tapi, untuk beberapa pemain, sangat memberi pria berjuluk Special One itu.

Berikut lima pemain yang punya hubungan buruk dengan Mourinho seperti dikutip dari Sportskeeda, Minggu (30/10/2016):

2 dari 6 halaman

1. Juan Mata

Juan Mata merupakan pemain terbaik Chelsea selama dua tahun berturut-turut, yakni 2012 dan 2013. Gelandang serang asal Spanyol itu adalah seorang pahlawan di Stamford Bridge.

Tapi, reputasi Mata itu tidak membuat Jose Mourinho, yang ditunjuk sebagai manajer Chelsea pada 2013 menjadi terkesan. Dia justru mengkritik cara adaptasi dan kinerja Mata di bawah kepemimpinannya.

Mata kemudian dijual ke Manchester United (MU) pada Januari 2014. Setelah pindah ke Old Trafford, Mata menanggapi kritik Mourinho.

"Jika seorang pemain bintang adalah pemain yang mencetak gol dan assist serta punya statistik yang baik, maka saya senang menjadi pemain bintang," kata Mata.

Pada musim panas 2016, satu-satunya pemain di MU yang takut dengan kedatangan Mourinho adalah Mata. Ketika melawan Leicester City di ajang Community Shield, Mata digantikan setelah hanya 30 menit berada di lapanga. Meski MU menang, dia tidak terkesan. Kini, hanya waktu yang akan menjawab bagaimana masa depan Mata di MU.

3 dari 6 halaman

2. Iker Casillas

Perseteruan legenda Real Madrid Iker Casillas dengan Jose Mourinho dimulai ketika Marca membocorkan starting line-up Los Blancos melawan Barcelona di musim 2010-2011. Persetuan itu semakin meruncing setelah Mourinho mencolok mata asisten pelatih Barcelona Tito Vilanova saat kedua rival abadi itu bertemu.

Atas insiden tersebut, Casillas menelepon gelandang Barcelona Xavi Hernandez untuk rekonsiliasi. Ternyata tindakan Casillas itu dinilai Mourinho sebagai sebuah pengkhianatan. Ia tidak ingin kapten Madrid itu mengibarkan bendera putri kepada lawan.

Pada musim ketiganya sebagai pelatih Madrid, hubungan Mourinho dan Casillas kian memburuk. Pelatih asal Portugal itu lebih memilih memainkan kiper cadangan Antonio Adan. Mourinho kemudian membeli Diego Lopez setelah Casillas mengalami cedera di tangannya.

Casillas, menurut Diego Torres dalam biografinya The Special One, dilihat Mourinho sebagai rumput, tahi lalat, pengkhianat, dan egois. Mourinho bahkan mengatakan, "Sementara saya pelatih Madrid, Diego Lopez akan memainkan posisi Casillas".

Pada 2015, Casillas baru mengungkapkan pendapatnya tentang Mourinho. "Pada akhirnya, kita hanya tak memiliki hubungan yang baik," ucap pemain yang kini bermain di FC Porto itu.

4 dari 6 halaman

3. Andriy Shevchenko

Setelah tujuh musim bermain untuk AC Milan, Andriy Shevchenko akhirnya bergabung dengan Chelsea pada 2006. Tetapi, ia tidak menemukan permainan terbaiknya bersama klub Inggris tersebut.

Manajer Chelsea Jose Mourinho mengatakan Shevchenko tak cocok dengan rencananya. Pernyataan itu membuat eks pemain Timnas Ukraina itu marah. Shevchenko menyatakan ia sedang digunakan sebagai dartboard dan Mourinho bukan motivator.

"Manajer tak pernah berbicara dengan saya tentang di posisi mana saya bermain. Ia mengubah taktik dan memiliki keyakinan yang ketat. Tapi, dia sudah merasa menjadi manajer yang lebih baik," sindir Shevchenko.

5 dari 6 halaman

4. Pepe

Hubungan Pepe dengan Mourinho mulai tidak harmonis ketika pria asal Portugal itu memasuki paruh kedua menjadi pelatih Real Madrid. Pepe menilai komentar Mourinho kepada Iker Casillas tidak pantas dan harus lebih menghormati sang kapten.

Mourinho dengan santai menanggapi kritik Pepe. "Komentar Pepe adalah hal yang sangat mudah untuk dianalisa. Apa yang dikatakan Pepe adalah masalah dan namanya adalah Raphael Varane," ucapnya.

Posisi Pepe di skuat utama Madrid memang mulai terpinggirkan. Posisinya mulai digantikan bek muda asal Prancis, Raphael Varane.

Setelah tiga musim di Santiago Bernabeu, Mourinho akhirnya kembali menjadi manajer Chelsea. Pepe pun berulang kali menegaskan bahwa ia tidak merasa kehilangan dengan kepergian Mourinho.

6 dari 6 halaman

5. William Gallas

William Gallas menolak ikut tur pra musim Chelsea pada 2006 ke Amerika Serikat. Penolakan itu membuat Mourinho sangat marah. Ia menilai bek asal Prancis itu tidak memiliki rasa hormat terhadap Chelsea.

Gallas pun berniat meninggalkan Chelea setelah menolak menandatangani kontrak baru yang disodorkan Chelsea. Mourinho lalu membalasnya dengan mendatangkan Michael Ballack dan memberikan jersey nomor 13 milik Gallas kepada pemain asal Jerman itu.

Setelah Gallas pindah ke Arsenal, Mourinho pun mengucapkan kata perpisahan untuknya. "Chelsea percaya ini penting bagi pendukung kami untuk dibuat sadar akan fakta-fakta lengkap mengenai William Gallas dan kurangnya rasa hormat yang dia tunjukkan kepada fans, manajer, dan klub,: ujar Mourinho.

Meski sudah meninggalkan Chelsea, Gallas tetap menyerang Mourinho. Bahkan, ada yang menyebutkan ia akan mengancam membuat gol bunuh diri jika dipaska bermain untuk Chelsea. Namun, Gallas membantah soal ancaman tersebut. Yang pasti, hubungan Gallas dan Mourinho sangat buruk.