Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) belum juga menemukan performa terbaiknya musim ini. Penampilan yang inkonsisten membuat Setan Merah masih terpaku di papan tengah.
Ya, hingga pekan ke-10, MU berada di posisi kedelapan klasemen sementara. Mereka baru mengoleksi 15 angka hasil dari empat kemenangan dan tiga kali hasil imbang.
Baca Juga
Manajer Jose Mourinho seperti belum bisa menunjukkan kepiawaiannya sebagai jago strategi. Tak heran MU pun sudah menelan tiga kekalahan musim ini.
Performa yang tidak konsisten membuat harapan MU untuk meraih gelar musim ini semakin kecil. Lalu apa saja alasannya, berikut ulasannya seperti dilansir The Sun:
1. Kemenangan derby semu belaka
MU sedang dalam kepercayaan diri yang rendah sebelum laga lawan Manchester City di ajang Piala Liga pekan lalu. Pasalnya mereka baru saja dibantai Chelsea empat gol tanpa balas.
Beruntung MU mampu bangkit dan menang tipis 1-0 atas tetangganya tersebut. Tetapi benarkah MU sudah benar-benar bangkit?
Tampaknya hal itu tidak sepenuhnya benar. Maklum, City hanya menurunkan pemain pelapisnya dalam laga tersebut.
Terbukti setelah kemenangan itu, MU kembali tak konsisten. Bermain di kandang sendiri, MU hanya bermain imbang lawan Burnley akhir pekan lalu.
Advertisement
2. Lini belakang bobrok
Mourinho membawa sebagian besar beknya dari Porto ketika pindah ke Chelsea. Saat di Inter Milan dia juga punya duo bek tangguh, Lucio dan Walter Samuel.
Namun di MU hanya Eric Bailly yang mendapat kepercayaan utuh darinya. Ia selalu diberi kesempatan tampil dengan tandem yang berganti-ganti.
Sayangnya, Bailly justru harus cedera awal musim ini. Dan belum ada pengganti yang sepadan dari bangku cadangan.
Situasi diperparah dengan cederanya Antonio Valencia
3. Mourinho bukan pesulap
Meski dia disebut sebagai salah satu manajer terbaik di dunia, Mourinho tetaplah manusia. Hingga sekarang Mou belum bisa menerapkan filosofinya di MU.
Keadaan diperparah karena para pemain MU sudah terkontaminasi oleh filosofi David Moyes dan Louis van Gaal. Sehingga Mou butuh waktu untuk mengulang semuanya dari awal.
Jadi musim ini mungkin belum saatnya MU juara. Bisa lolos ke Liga Champions dan menata ulang skuat dibutuhkan untuk menjadi juara musim depan.
Advertisement
4. Terlalu bertumpu pada Pogba
MU harus membobol rekeningnya untuk mendatangkan Pogba musim panas lalu. Ironisnya, dia datang dalam keadaan kurang prima usai Piala Eropa.
Mou sebenarnya butuh mengistirahatkan Pogba. Namun situasi tidak memungkinkan karena tidak ada pengganti sepadan.
Morgan Schneiderlin dan Bastian Schweinsteiger tak sesuai dengan karakter yang diinginkan Mou. Sementara Michael Carrick sudah terlalu tua untuk diturunkan di laga big match.
5. Ibrahimovic terlalu tua
Ibra memulai kariernya di Inggris dengan manis. Ia mampu mencetak empat gol hanya dari tiga laga.
Namun seiring berjalannya kompetisi, ketajamannya mulai memudar. Intensitas dan jadwal padat seolah membuat Ibra yang sudah berusia 35 tahun kelelahan.
Ia kehilangan naluri golnya dalam beberapa laga terakhir.Tetapi penggantinya yakni Wayne Rooney, Anthony Martial, dan Marcus Rashford juga masih meragukan.
Advertisement