Sukses

Dovizioso Tak Malu Akui Sebagai Pembalap Cengeng

Dovizioso juga dikenal tidak pernah kurang ajar terhadap pembalap lain.

Liputan6.com, Milan - Andrea Dovizioso dikenal tidak pernah kurang ajar terhadap pembalap lain. Hal ini terungkap setelah Guido Meda selaku wartawan Sky Sports membeberkan kisah pembalap Ducati di musim ini.

Meda adalah salah satu wartawan yang diketahui sangat dekat dengan sejumlah pembalap MotoGP. Pada bagian ini dia mencoba untuk memperkenalkan sikap Dovizioso baik di dalam maupun luar lintasan.

Selain hebat memanfaatkan situasi, kata Meda, Dovi juga dikenal tak malu untuk mengakui jika dirinya memang seorang pria cengeng. Diakui Meda, itu terungkap ketika pembalap Italia berkata kepada awak media bahwa dirinya menangis saat melihat kekasih dan timnya menangis ketika menyentuh garis finis di MotoGP Malaysia.

"Dia tidak malu untuk mengakui jika dirinya menangis saat mengetahui pacar dan timnya menangis di Malaysia. Ini merupakan hal yang baru terjadi," ujar Meda. "Wajar karena itu adalah kemenangan emosional di mana 2.600 hari Dovi belum pernah memenangkan balapan sejak 2009."

Dia menjelaskan, pada dasarnya setiap pembalap mengharapkan sebuah keberuntungan ketika memulai balapan. Itu juga berlaku ketika Dovizioso tampil di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, akhir pekan lalu.

2 dari 2 halaman

Buka Jutaan Mata

Dikatakan, Dovi mampu membuka jutaan pasang mata di dunia bahwa masih ada yang mampu bersaing dengan pembalap tenar seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez. Dia sukses merebut posisi pole position dan mencetak kemenangan perdananya bersama tim Ducati.

"Dovi adalah salah satu pembalap yang tampil baik di Malaysia, meskipun terkadang seorang pembalap membutuhkan sedikit keberuntungan. Tapi yang perlu diketahui ia tidak pernah bersikap kurang ajar kepada pembalap lain di lintasan," ujar Meda, seperti dikutip As Sport, Kamis (3/11/2016).

Dibandingkan dengan yang lain, popularitas Dovi masih belum mampu menandingi tiga pembalap di atas. Namun begitu, ini adalah awal kebangkitan tim Ducati dan bisa saja kepolosannya tersebut bisa menjadi bomerang buat sirkus MotoGP di tahun depan.

(David Permana)

Video Terkini