Sukses

Tak Kuasa Tahan Emosi, 5 Pemain Top Ini Pernah Menangis

Tak hanya saat kalah, tangisan seorang pemain terkadang pecah saat timnya menang.

Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola tak sekadar olahraga yang menghasilkan banyak uang. Bagi sebagian orang, sepak bola sudah menjadi segala-galanya. Tak heran jika fans rela melakukan apa pun demi tim kesayangan mereka.

Tak hanya fans, hal itu juga berlaku untuk sebagian besar pemain. Karenanya, terkadang para pemain tak bisa menahan luapan emosi mereka saat memenangkan sebuah pertandingan, atau bahkan gelar. Namun, begitu pula sebaliknya.

Saat timnya menderita kekalahan di laga-laga krusial, tak jarang terlihat pemandangan seorang pemain menangis hingga tersedu-sedu. Meski terkesan seperti seorang bayi, mereka tak kuasa menahan kesedihan hingga meneteskan air mata.

Seperti dikutip Sokkaa, setidaknya ada beberapa tangisan pemain top yang masih menempel di ingatan publik. Liputan6.com mencoba merangkum lima pemain yang sempat memperlihatkan ekspresi kesedihan mereka hingga menangis.

2 dari 6 halaman

5. David Luiz

5. David Luiz

Tahun 2014 bisa disebut sebagai momen terburuk dalam sepak bola Brasil. Berstatus sebagai tuan rumah, penampilan Brasil bersama pelatih Luiz Felipe Scolari juga menimbulkan aib tersendiri.

Setelah mengesankan di fase grup hingga perempat final, Selecao justru menderita kekalahan yang tak akan mereka lupakan dalam sejarah mereka. Itu saat Brasil dipecundangi Jerman 7-1 di semifinal.

Ekspresi David Luiz usai Brasil dipermalukan Jerman 7-1 pada semifinal Piala Dunia 2014. (Sokkaa)

Salah satu pemain yang menjadi sorotan akibat penampilan buruknya adalah Luiz. Fans, media, hingga staf pelatih menjadikannya sebagai kambing hitam. Sadar penampilannya sangat buruk, Luiz pun menangis tersedu-sedu usai pertandingan.

Meski setelah itu ia melayangkan permintaan maaf, tetap saja kekalahan itu tak akan dilupakan masyarakat Brasil. Apalagi, setelah kekalahan dari Jerman, Brasil juga dipermalukan Belanda 0-3 pada partai perebutan posisi ketiga.

3 dari 6 halaman

4. Cristiano Ronaldo

4. Cristiano Ronaldo

Di atas lapangan, Ronaldo dianggap sebagai pria tampan dan gagah. Dibekali dengan postur kekar dan kemampuan menakjubkan, bintang Real Madrid itu pun menjadi inspirasi bagi pemain lain.

Namun, ia juga dikenal sebagai pemain yang tak bisa menahan kesedihannya saat mengalami kekecewaan. Sudah berulang kali ia terlihat menangis tersedu-sedu di berbagai kesempatan.

Striker Portugal, Cristiano Ronaldo, menangis sebelum ditandu karena cedera setelah dilanggar pemain Prancis, Dimitri Payet, pada laga final Piala Eropa 2016 di Stade de France, Saint-Denis, Senin (11/7/2016) dini hari WIB. (Reuters/Darren Staples)

Terbaru, adalah saat ia harus ditarik keluar karena cedera lutut saat tengah membela Portugal melawan Prancis di final Piala Eropa 2016. Sebelum itu, ia juga sempat berulang kali memperlihatkan ekspresinya saat sedang menangis.

Salah satunya adalah saat ia memenangkan Ballon d'Or 2013 dan 2015. Saat tengah memberikan pidato, Ronaldo kesulitan menahan air matanya agar tak jatuh. Hal itu bisa dimaklumi mengingat Ronaldo sudah bekerja keras untuk mencapai kejayaannya.

4 dari 6 halaman

3. Neymar

3. Neymar Jr

Olimpiade sempat menjadi ajang yang kerap membawa kesialan bagi sepak bola Brasil. Meski tercatat sebagai pengoleksi lima gelar juara dunia, Brasil harus menunggu lama untuk dinobatkan sebagai peraih medali Olimpiade.

Untungnya, Brasil memiliki pemain sekaliber Neymar. Mesin gol Barcelona itu menghentikan kutukan sepak bola Brasil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Sukses Brasil dipastikan lewat kemenangan adu penalti atas Jerman.

Tangis Neymar Jr pecah usai mengantarkan Brasil meraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016. (Reuters)

Neymar adalah sosok penting di balik kesuksesan Tim Samba. Selain bertugas sebagai kapten, ia juga membukukan empat gol dari enam laga. Itu mengapa Neymar menjadi pemain yang paling emosional usai Brasil dipastikan sebagai pemenang.

"Saya tak bisa berkata apa-apa. Kemarin kami dikritik. Kini kami telah menjawabnya dengan sepak bola yang bagus," ujar Neymar.

5 dari 6 halaman

2. Iker Casillas

2. Iker Casillas

Tak hanya dalam sebuah pertandingan, tangisan pesepak bola terkadang juga pecah saat menggelar konferensi pers. Hal itu yang diperlihatkan Casillas saat mengumumkan kepergiannya dari Real Madrid pada musim panas 2015.

"Saya datang ke stadion megah ini untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kalian semua, khususnya untuk para suporter Madrid. Sabtu nanti, saya tak lagi menjadi pemain Madrid. Sekarang saya akan menjadi pemain Porto," ucap Casillas saat itu.

Iker Casillas menangis saat memberikan keterangan pers di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Minggu (12/7/2015). Setelah 25 tahun, Casillas akhirnya resmi meninggalkan Real Madrid menuju Porto FC. (REUTERS/Andrea Comas)

"Terima kasih kepada fans Madrid atas dukungan mereka, membantu saya mengangkat setiap gelar, setiap kemenangan, dan karena selalu bersama saya di saat baik maupun buruk."

Perpisahan dengan Madrid memang menjadi keputusan yang sulit diambil Casillas. Pasalnya, ia sudah menjadi bagian Madrid sejak 1990. Total, 18 gelar bergengsi diraih Casillas bersama Madrid.

6 dari 6 halaman

1. Xavi Hernandez

1. Xavi Hernandez

Situasi yang sama seperti Casillas juga sempat dialami Xavi. Setelah kontraknya tak diperpanjang di akhir musim 2014/2015, Xavi dan Barcelona pun harus berpisah.

Pemain kelahiran 25 Januari 1980 itu mendapat kesempatan untuk menyampaikan pidato perpisahannya di Camp Nou jelang laga menjamu Deportivo La Coruna, 23 Mei 2015. Sebelum laga dimulai, penonton lebih dulu mendengarkan pidato Xavi.

Gelandang Barcelona, Xavi Hernandez menangis saat acara perpisahan dirinya di Auditori 1899 di stadion Nou Camp, Spanyol, (3/6/2015). Xavi akan bermain dengan klub asal Qatari Al-Sadd dengan dua tahun kontrak. (REUTERS/Gustau Nacarino)

"Saya mencoba untuk mengendalikan emosi saya, tapi pada akhirnya itu tidak mungkin. Saya akan merindukan segalanya tentang Barca. Saya akan merindukan Barca lebih dari Barca merindukan saya," penggalan pidato Xavi saat itu.

Seperti Casillas, Xavi juga menghabiskan sebagian besar kariernya bersama Barca. Tampil dalam 767 pertandingan, ia memenangkan delapan gelar Liga Spanyol, empat Copa del Rey, enam Piala Super Spanyol, empat Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub.

Video Terkini