Liputan6.com, Valencia - Valentino Rossi tampaknya masih menikmati pekerjaannya sebagai pembalap di ajang balap MotoGP bersama tim Movistar Yamaha. Bahkan, saking cintanya ia mengaku tidak ingin terburu-buru meletakkan jabatannya sebagai joki kesayangan tim Garpu Tala.
Usia Rossi memang sudah tak muda lagi, namun ia tidak terlihat mengalami penurunan performa. Itu terlihat ketika juara dunia sembilan kali mampu mengunci posisinya sebagai runner up di klasemen MotoGP dalam tiga musim terakhir.
Baca Juga
Lantas, apa yang akan dilakukan Rossi setelah kontraknya berakhir pada Desember 2018 mendatang? Saat menghadiri acara peluncuran motor Yamaha T-Max terbaru dalam pameran otomotif EICMA di Milan, Italia, baru-baru ini, dia berkata dirinya ingin menjalani tugasnya sebagai pembalap MotoGP seumur hidup.
"Saya ingin menjalankan karier sebagai pembalap seumur hidup. Tapi saya sadar bahwa itu tidak mungkin. Pada saat ini, saya masih menyisakan dua tahun kontrak dengan Yamaha. Dan saat ini saya merasa nyaman baik dengan tim maupun motor. Di luar itu, kita akan melihat apa yang terjadi," tutur Rossi seperti dikutip Mundo Deportivo, Rabu (9/11/2016).
Keberadaan Rossi di ajang balap kuda besi masih memiliki pengaruh yang besar. Bahkan salah satu televisi di Eropa sempat membeberkan bahwa mereka kecipratan rezeki selama menyiarkan balapan kelas utama 1000cc.
Yang lebih mencengangkan lagi adalah pemilik nomor 46 hanya mencatatkan kecelakaan paling sedikit ketimbang pembalap lain di musim ini. Itu satu lagi bukti kepiawaian Rossi ngebut di lintasan sirkuit.
Hanya Runner-up
Jika mengukur prestasi tersebut tentu banyak pecinta balap motor berharap Rossi bisa menggenapi trofi juara dunia kesepuluh di musim ini. Namun takdir masih belum berpihak kepadanya lantaran Marc Marquez lebih dulu menasbihkan namanya sebagai pemenang di MotoGP Jepang.
Ketika ditanya mengenai penampilannya di musim ini, Rossi berkata, "Ini telah menjadi musim yang positif. Tempat kedua di Kejuaraan balap motor adalah hasil yang baik. Walaupun memiliki sedikit nasib buruk dan membuat beberapa kesalahan, tapi secara keseluruhan itu merupakan hasil yang baik."
(David Permana)
Advertisement