Sukses

5 Gelandang Terbaik Milik Timnas Indonesia

Simak deretan gelandang terbaik milik timnas Indonesia dari masa ke masa.

Liputan6.com, Jakarta Tim nasional (timnas) Indonesia memiliki tradisi bagus dalam melahirkan pesepak bola di posisi gelandang. Terbukti sejak dulu hingga sekarang, lini tengah Tim Merah Putih tak pernah absen diperkuat pemain-pemain gelandang berkualitas.

Nama-nama seperti Iswadi Idris, Ronny Patinasarani hingga kini Evan Dimas merupakan deretan pemain gelandang yang memiliki kualitas di atas rata-rata. Kendati berbeda generasi, pemain ini memiliki peran yang sama yaitu sebagai pelayan para striker atau penyeimbang di lini tengah.

Pada era sekarang bisa dibilang Evan Dimas merupakan pemain gelandang tengah terbaik di Indonesia. Bahkan berkat talentanya Evan sempat mendapatkan kesempatan untuk berlatih di Spanyol bersama Espanyol.

Oleh sebab itu, menarik untuk disimak kiprah-kiprah gelandang hebat yang pernah memperkuat Indonesia dari generasi ke generasi. Berikut rinciannya:

2 dari 6 halaman

1

1. Iswadi Idris

Iswadi Idris merupakan salah satu gelandang terbaik yang dimiliki Timnas Indonesia. Kolaborasinya dengan pemain seperti Soetjipto Soentoro, Jacob Sihasale, dan Abdul Kadir bahkan sempat ditakuti di kancah Asia.

Iswadi sendiri berposisi sebagai gelandang serang yang ditempatkan di sayap kanan. Pemain berjuluk "Si Boncel" karena posturnya hanya 165 cm adalah tipikal pemain yang mengandalkan kecepatan.

Tak hanya kecepatan, Iswadi juga dilengkapi dengan teknik yang sangat baik. Kelebihannya ini selalu digunakan Iswadi untuk mengecoh barisan pertahanan tim lawan.

Selama memperkuat timnas Indonesia, prestasi terbaik Iswadi adalah merebut medali perak ASian Games 1970. Bahkan saking krusialnya peran yang diemban Iswadi, dia berulang kali dipercaya menjabat sebagai kapten Merah Putih hingga tahun 1980.

3 dari 6 halaman

2

2. Ronny Pattinasarany

Selain Iswadi Idris di era tahun 70-80an Indonesia juga memiliki pemain berposisi gelandang berkualitas yakni, Ronny Pattinasarany. Bedanya, Iswadi berposisi sebagai gelandang sayap, sedangkan Ronny lebih memiliki peran sebagai playmaker.

Pemain yang identik dengan klub PSM Makassar ini adalah tipikal gelandang serang yang memiliki visi bermain sangat baik. Dia bisa melepaskan umpan yang menusuk langsung ke jantung pertahanan untuk diteruskan striker menjadi gol.

Selama memperkuat Timnas, prestasi terbaik Ronny adalah meraih medali perak Sea Games 1979 dan 1981. Dia juga sempat masuk dalam daftar tim all-star Asia pada tahun 1982.

Namun momen paling berkesan adalah ketika Ronny mendapatkan pujian dari legenda Belanda, Johan Cruyff. Pada saat itu, legenda Barcelona tersebut sampai mencari-cari Ronny usai laga persahabatan antara PSSI Utama melawan Washington Diplomats di Stadion Gelora Bung Karno pada tahun 1980.

4 dari 6 halaman

3

3. Fachry Husaini

Fachry memperkuat timnas Indonesia pada periode 1990-an. Sama seperti Ronny Pattinasarany, Fachri juga berposisi sebagai playmaker.

Fachry adalah tipikal gelandang yang memiliki umpan terukur yang selalu berpotensi menjadi gol. Sayangnya tidak ada prestasi menawan yang diraih Fahchry selama memperkuat timnas. Dia hanya mampu meraih medali perak di Sea Games 1997.

Kini Fachry sudah gantung sepatu dan berganti profesi menjadi pelatih. Dia sempat melatih Timnas Indonesia U-19 sepeninggal Indra Sjafri.

5 dari 6 halaman

4

4. Bima Sakti

Bima Sakti sempat menjadi andalan timnas Indonesia pada era 1990 hingga 2000-an. Bedanya dengan pemain-pemain sebelumnya, Bima hingga kini masih aktif bermain dengan memperkuat Persiba Balikpapan.

Bima adalah tipikal gelandang yang tidak dilengkapi dengan tekhnik individu yang menawan. Namun, hal itu bisa dia tutupi dengan kerja keras di lapangan yang membuatnya justru sangat sulit untuk ditaklukkan pemain lawan.

Tak hanya itu, Bima juga memiliki tendangan jarak jauh yang sangat mematikan. Jadi tak jarang melihat Bima mampu mencetak gol dari luar kotak penalti.

Sayangnya tidak ada prestasi yang memesona dipersembahkan oleh Bima. Namun, dia akan tetap dikenang sebagai salah satu gelandang terbaik di Indonesia.

6 dari 6 halaman

5

5. Ponaryo Astaman

Kehadiran Ponaryo di lini tengah Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memang tak tergantikan. Pemain yang saat ini memperkuat Pusamania Borneo FC itu adalah tipikal gelandang petarung yang tak kenal lelah.

Ponaryo merupakan tipikal gelandang bertahan yang bertugas untuk menghentikan serangan lawan dari lini tengah. Pemain dengan peran seperti ini biasanya harus ditunjang oleh kekuatan fisik dan juga kemampuan melepaskan tekel.

Sayangnya Ponaryo tak pernah mencicipi gelar juara besar bersama timnas. Prestasi terbaiknya adalah ketika membawa Garuda tampil di final Piala Tiger 2004 (Piala AFF), sayang, kekalahan dari Singapura di laga puncak mengandaskan harapannya untuk juara. Meski demikian, peran besar Ponaryo di timnas sejak debutnya di tahun 2003 sulit diabaikan.

(Yosef Deny Pamungkas)

  • Tim Nasional Indonesia merupakan hasil seleksi pemain-pemain sepakbola terbaik berkebangsaan Indonesia
    Tim Nasional Indonesia merupakan hasil seleksi pemain-pemain sepakbola terbaik berkebangsaan Indonesia

    Timnas Indonesia

  • Evan Dimas Darmono merupakan pesepakbola asal Surabaya yang kini memperkuat Bhayangkara Solo FC
    Evan Dimas Darmono merupakan pesepakbola asal Surabaya yang kini memperkuat Bhayangkara Solo FC

    Evan Dimas

  • Piala AFF adalah kompetisi sepak bola bergengsi antar negara di Asia Tenggara yang digelar dua tahun sekali
    Piala AFF adalah kompetisi sepak bola bergengsi antar negara di Asia Tenggara yang digelar dua tahun sekali

    Piala AFF