Liputan6.com, San Antonio - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump tampaknya benar-benar bukan seorang pria menyenangkan. Beberapa warna negara AS menganggap bahwa Trump merupakan manusia paling menyeramkan.
Trump terpilih menjadi Presiden AS ke-45 setelah meraih 276 electoral vote. Pria berusia 70 tahun tersebut mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Baca Juga
Pelatih San Antonio Spurs, Gregg Popovich menjadi salah satu orang yang membenci Trump. Popovich muak dengan ucapan-ucapan sampah yang dilontarkan Trump saat kampanye.
"Itu sangat menjijikan. Bukan karena Partai Republik yang menang atau hal lain, saya merasa jijik dengan semua komentar Trump yang membahas soal rasis, homophobic, hingga xenophobia (ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain)," ucapnya, dikutip dari The Guardian.
"Saya tinggal di sebuah negara yang mengabaikan itu semua. Itulah hal yang paling menakutkan bagi saya. Padahal, ini tidak ada hubungannya dengan lingkungan atau hal lain," ujar Popovich.
Advertisement
Rampas Kebebasan
Pelatih berusia 67 tahun tersebut menilai Trump sebagai diktator yang merampas kebebasan hidup warga negara AS. Popovich sangat prihatin dengan nasib kaum minoritas di Negeri Paman Sam.
"Saya seorang kulit putih bergelimang harta, tapi saya sakit perut mendengar ucapannya selama kampanye. Saya tidak bisa membayangnya bagaimana menjadi seorang Muslim atau keturunan orang Afro. Mungkin mereka merasa sudah kehilangan haknya," katanya.
"Saya heran kenapa banyak orang yang mengabaikan kaum-kaum minoritas demi memilih Trump. Kalau seperti ini, kasihan anak-anak kita yang bertanggung jawab untuk negara di masa depan," ucap Popovich mengakhiri.