Sukses

Rekam Jejak Timnas Indonesia di Piala AFF

Timnas Indonesia belum pernah sekalipun menjadi juara Piala AFF.

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia boleh selalu dianggap salah satu unggulan dalam setiap penyelenggaraan Piala AFF. Akan tetapi, nyatanya Skuat Garuda tak pernah merasakan gelar juara,

Bahkan sejak masih bernama Piala Tiger, rekam jejak timnas Indonesia di ajang ini hanya berstatus nyaris. Skuat Garuda bernafsu sekali meraih juara pada turnamen paling bergengsi di kawasan ASEAN. Sebab, prestasi tertinggi Indonesia hanyalah runner up pada 2000, 2002, dan 2004, dan 2010.

Hal inilah yang menjadikan Indonesia harus puas mendapat sematan negara terbanyak peraih runner-up dari seluruh negara peserta Piala AFF. Tiap turnamen, selalu pasang target juara, tetapi nyatanya dewi fortuna belum mau berpihak pada Timnas Indonesia.

Beban berat saat ini tengah di pundak Alfred Riedl. Pelatih yang pernah bawa asa juara itu, harus memupus kutukan. Dia diharapkan mampu membuat Indonesia pecah telur pada Piala AFF 2016.

Tepat 20 tahun silam, Piala AFF untuk kali pertama digulirkan. Ketika itu, titel pesta sepakbola negara Asia Tenggara ini masih bernama Piala Tiger.

Sejarah Kelam Sepak Bola Gajah

Indonesia bisa dibilang jadi salah satu negara pengusung digelarnya turnamen ini. Namun, pada gelaran perdana 1996 silam, Indonesia hanya mampu di posisi empat setelah kalah 3-2 dari Vietnam di perebutan tempat ketiga.

Gelaran 1998 jadi sejarah kelam bagi sepak bola Tanah Air. Bukan tanpa sebab, Indonesia saat itu dihantui isu sepak bola gajah. Sebab, kala melawan Thailand, Indonesia sengaja mengalah untuk menghindari tuan rumah Vietnam di semi-final. Kala itu, gol bunuh diri Mursyid Effendi ke gawang Thailand.

Dua tahun silam, Indonesia seperti melupakan kejadian buruk sebelumnya. Gendut Doni bisa dibilang jadi sosok paling fenomenal kala itu. Dia sukses menyabet gelar pencetak gol terbanyak plus mewujudkan mimpi Indonesia untuk tampil di final untuk pertama kali.

Sayangnya, Thailand yang juga tuan rumah saat itu dengan mudah memupuskan harapan Indonesia untuk juara. Indonesia untuk kali pertama bertindak sebagai tuan rumah pada Piala AFF 2002 silam. Namun, penampilan Indonesia bisa dibilang mengecewakan. Ini lantaran mereka kembali kalah setelah Bambang Pamungkas cs kalah dramatis lewat adu penalti dari Thailand di final.

Runner Up Terbanyak Piala AFF

Skuat Garuda cetak hat-trick runner-up pada gelaran 2004 yang diselenggarakan di Malaysia dan Vietnam. Deretan striker seperti Ilham Jaya Kusuma, Boaz Solossa, Bambang Pamungkas hingga Kurniawan Dwi Yulianto tak mampu membuat Indonesia yang kala itu diarsiteki oleh Peter Withe juara setelah ditaklukkan oleh Singapura di final.

Pada 2007, bisa dibilang jadi yang paling mengecewakan sepanjang keikutsertaan Indonesia di Piala AFF kala itu. Bukan tanpa alasan, Indonesia yang mengandalkan Saktiawan Sinaga dan Bambang Pamungkas tak mampu lolos dari fase grup kala bergabung di Grup A bersama Singapura, Vietnam dan Laos.

Setahun berselang, Indonesia memperbaiki diri. Bertindak sebagai tuan rumah, tetap saja Skuat Garuda gagal melangkah ke final. Mereka hanya mampu menembus semifinal saja setelah lagi-lagi digagalkan oleh Thailand di empat besar.

Piala AFF 2010 jadi yang paling istimewa. Bukan tanpa alasan, Indonesia sukses melejit di fase grup hingga akhirnya berjumpa Malaysia di partai puncak. Lagi-lagi, dewi fortuna belum mau hinggap. Pesta gol ke gawang Malaysia 5-1 di babak grup, Skuat Garuda malah harus kalah di puncak dari tetangga dekatnya itu.

Dualisme Timnas

Dua tahun berselang, Skuat Garuda harus diterpa masalah internal. Ya, Nilmaizar yang saat itu racik timnas, harus dihantui oleh dualisme. Alhasil, mereka gagal bawa skuat terbaik dan hanya duduk di posisi tiga Grup B, dengan satu hasil imbang, satu kalah, dan sekali menang.

Alfred Riedl diberi kesempatan kedua pada Piala AFF 2014. Dengan membawa beberapa pemain naturalisasi, skuat Garuda tentu dianggap mampu bersaing juara. Akan tetapi, kenyataan malah berbanding terbalik. Mereka kembali gagal lolos ke babak semifinal dan harus puas dipermalukan oleh Filipina, tim yang pernah jadi bulan-bulanan Skuat Garuda.

Lantas, kali ini Riedl kembali mengarsiteki Indonesia di Piala AFF 2016. Berbagai terobosan dia luncurkan, mulai menyingkirkan pemain naturalisasi, hingga mengandalkan darah muda. Seperti apa hasilnya? Menarik dinantikan.

(I. Eka Setiawan)