Sukses

5 Pesepakbola yang Tewas Mendadak di Atas Lapangan

Berikut lima pemain yang tewas mendadak di atas lapangan hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Pada tahun 2003, dunia sepak bola dikejutkan dengan kematian pemain timnas Kamerun, Marc Vivian Foe di saat pertandingan. Foe secara mendadak terkapar lapangan sebelum kemudian meninggal.

Foe meninggal saat pertandingan Kamerun Vs Kolombia di semifinal Piala Konfederasi 2003 yang berlangsung di Stade de Gerland, Prancis. Di menit 72, Foe tiba-tiba terkapar di atas lapangan.

Petugas medis mencoba menolongnya namun nyawa Foe gagal ditolong. Ia meninggal di usia 28 tahun.

Meninggalnya Foe memancing simpati dari dunia sepak bola. Sebuah jalan dinamakan atas namanya sebagai tribut. Klub Foe, Manchester City mengistirahatkan nomor 23 sebagai rasa hormat pada Foe.

Seperti dilansir Sokkaa, berikut lima pemain yang meninggal di lapangan selain Foe.

1. Albert Ebosse (Kamerun)

Sebelas tahun setelah kematian Foe, pemain Kamerun lainnya meninggal  di atas lapangan. Pemain Kamerun tersebut bernama Albert Ebosse yang bermain di klub JS Kabylie.

Meninggalnya Ebosse diduga karena benda yang dilempar fans klub USM Alger yang kecewa timnya kalah karena gol yang dicetak Kabliye.

Meninggalnya Ebosse sempat menyulut amarah Issa Hayatou yang menjabat sebagai Presiden Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF). "Sepak bola Afrika tidak bisa mentolerir bentuk holiganisme atau semacamnya. Kami berharap sanksi atas tindakan seperti ini," ujar Issa.

2. Tommy Blackstock (Manchester United)

Jauh sebelum sepak bola modern, satu pemain MU ternyata pernah meninggal di lapangan hijau. Tommy Blackstock meninggal 8 April 1907.

Ketika itu, MU sedang berhadapan dengan St Helens. Blackstok meninggal lantaran benturan di kepala ketika berduel udara dengan pemain lawan.

Selain MU, Blackstock juga tercatat pernah bermain bagi Dunniker Ranger, Blue Bell, Raith Rovers, Leith Athletic, dan Cowdenbeath.

3. Hrvoje Custic (Zadar)

Hrvoje Custic harus menghembuskan nafas terakhirnya di lapangan hijau ketika pertandingan klubnya, Zadar melawan HNK Cibalia di Divisi Satu Liga Kroasia. Ia meninggal di usia yang masih sangat muda, 24 tahun.

Custic meninggal setelah mengalami cedera kepala parah usai berbenturan dengan tembok yang berada tiga meter di pinggir lapangan. Benturan tersebut berawal dari duel Custic dengan salah satu pemain lawan.

Karier Custic di lapangan hijau sebetulnya cukup menjanjikan. Ia sempat masuk timnas Kroasia U20 dan U21 sebelum akhirnya meninggal.

4. Cristiano Junior (Dempo)

Liga India juga pernah kehilangan salah satu pemainnya karena meninggal di lapangan. Cristiano Junior meninggal saat membela klubnya, Dempo di pertandingan melawan Mohun Bagan.

Kematian Junior berawal ketika dia berbenturan dengan kiper Bagan, Subrata Paul. Kerasanya benturan membuat Junior tergeletak di atas lapangan sebelum akhirnya meninggal.

Meninggalnya Junior menimbulkan reaksi keras dari publik India. Mereka menganggap, meninggalnya Junior tidak terlepas dari kelalaian federasi dan kedua klub menyediakan perangkat medis yang cukup.

5. Piermario Morosini (Livorno)

Sepak bola Italia dikejutkan dengan kematian mantan pemain timnas Italia U21, Piermario Morosini. Pemain klub Livorno itu meninggal tiba-tiba di atas lapangan hijau.

Morosini diketahui meninggal karena cardiac arrest. Itu adalah penyakit yang ditandai dengan hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba.

Meninggalnya Morosini membuat adik perempuannya yang menderita disabilitas hidup seorang diri. Namun beruntung, striker Udinese, Antonio Di Natale menegaskan dirinya bersedia menanggung biaya hidup adik Morosini.