Sukses

5 Pemain Ini Jadi Bintang Tanpa Kasih Sayang Seorang Ayah

Cristiano Ronaldo hampir saja digugurkan oleh ibunya, Dolores.

Liputan6.com, Jakarta - Awal bulan ini, media di Inggris dihebohkan wanita bernama Rucio Agudo Duran yang mengaku telah ditelantarkan anaknya, pemain Manchester City, Nolito. Rucio dan Nolito sudah tidak berbicara sejak Juli 2015.

Rucio mengatakan bahwa dirinya diminta Nolito untuk mengemis atau mencuri untuk bertahan hidup. Pemain berusia 30 tahun itu bukan tanpa alasan memilih untuk tidak peduli dengan sang ibu.

Nolito kecewa dengan Rucio yang dipenjara karena kecanduan narkoba. Selama di penjara, Nolito dibesarkan oleh kakek-neneknya, yang dia anggap sebagai orang tua yang sebenarnya.  

"Jika Ibu ingin mengemis di luar supermarket, lakukanlah. Dan jika Ibu ingin mencuri, mencurilah," ujar seorang sumber yang dekat dengan Nolito, menuturkan pernyataan sang pemain.

Berbeda dengan kisah Nolito, ada lima pemain yang memiliki hubungan erat dengan sang ibu. Mereka dibesarkan tanpa kehadiran seorang ayah. Siapa saja mereka? Simak di halaman selanjutnya.

Arturo Vidal

Bintang Timnas Chile dan Bayern Muenchen, Arturo Vidal dibesarkan oleh ibunya, Jacqueline Pardo di daerah kumuh yang terdapat di Chili Capital. Perceraian Jacqueline dengan Erasmo Vidal membuat ibu mantan gelandang Juventus itu harus bekerja keras sejak usia lima tahun.

Jacqueline memilih menjadi seorang janda karena Erasmo kecanduan minuman keras. Untuk bertahan hidup, Vidal membantu ibunya dengan berjualan sayuran. Sementara Jacqueline bekerja sebagai seorang pembersih.

"Ibu saya bekerja sangat keras. Saya selalu membantunya dengan segala sesuatu yang masih bisa saya lakukan," ucap Vidal, dikutip dari Sokkaa.

"Saya bertanggung jawab untuk adik-adik saya. Sepertinya saya menjadi seorang ayah dan kakak yang baik. Saya benar-benar sayang dengan dia," ujarnya.

Memphis Depay

Winger Manchester United, Memphis Depay dibesarkan oleh ibunya sejak usia empat tahun. Ayahnya yang berkebangsaan Ghana meninggalkan Depay. Sejak itu, Memphis memilih untuk membenci ayah kandungnya yang ia nilai tak bertanggung jawab.

"Itu adalah bagian dari kehidupan saya, tak ada hubungannya dengan sepakbola. Jelas, masalah nama ini merupakan hal yang berbeda," ujar Memphis.

"Saya telah melalui situasi yang sulit. Tapi itu membuat saya kuat, seperti yang anda lihat. Ini adalah keputusan saya. Semua orang harus menghormati hal itu," kata pria asal Belanda tersebut.

Pemain yang pernah menimba ilmu di akademi sepak bola Sparta Rotterdam ini didatangkan MU dengan mahar sebesar 27,5 juta euro. Dia terikat kontrak selama empat tahun bersama Manchester United.

Alexis Sanchez

Sebelum menorehkan kesuksesan seperti sekarang, bintang Arsenal, Alexis Sanchez sudah merasakan kejamnya kehidupan di dunia. Ayahnya sudah meninggal sejak Sanchez berusia lima tahun.

Pemain Timnas Chile itu pun dibesarkan oleh ibunya yang bekerja serabutan. Demi membantu sang ibu, Sanchez bekerja sebagai pencuci mobil hingga penghibur jalanan.

"Saat saya melakukan salto, orang sering bilang pada saya 'Coba lakukan salto dan kami akan memberikanmu uang 50 atau 100 peso," kata Sanchez seperti dilansir Express.

"Saya juga terbiasa mencuci mobil milik orang lain. Selain itu saya sering berkelahi dengan teman untuk mendapat uang," kata pemain bergaji Rp 1,8 miliar per pekan tersebut.

Luis Suarez

Saat masih kecil, Luis Suarez terlahir dari keluarga miskin. Bahkan, kedua orang tuanya memutuskan bercerai karena berselisih paham. Suarez dan keenam saudaranya memilih untuk tinggal bersama sang ibu.

Sang ibu harus menafkahi seluruh anaknya dengan mengandalkan pekerjaan sebagai pembersih di terminal bus Tres Cruces.

"Saya benar-benar mengalami masa sulit saat itu. Anda bisa bayangkan bila hidup dari keluarga besar, tetapi tidak banyak hasil pendapatan di rumah. Kami harus hidup dan itu penuh pengorbanan," ujar Suarez.

Terlilit kemistikan membuat Suarez mempunyai impian besar. Dia ingin berkonsentrasi mengembangkan kemampuan sebagai pemain sepak bola. Beruntung, ibu kota Uruguay menjadi tempat yang cocok bagi Suarez menimba ilmu.

"Aku bermain sepak bola setelah pindah ke Montevideo. Ini perubahan besar dalam hidupku. Sejak saat itu, aku menemukan banyak kesempatan besar," kata Suarez.

Cristiano Ronaldo

Maria Dolores sempat tidak menginginkan kelahiran anaknya, Cristiano Ronaldo. Keinginan itu muncul karena perekonomian keluarganya sangat sulit.

"Dia merupakan anak yang ingin saya gugurkan. Sebab, kami berasal dari keluarga yang sulit. Tapi, Tuhan tidak ingin itu terjadi," kata Dolores.

"Terkadang, Ronaldo mengolok-olok saya dan mengatakan: 'Kau tidak ingin saya lahir'," ucapnya menambahkan.

Untungnya, Dolores tidak mengaborsi Ronaldo. Bocah yang kini berusia 31 tahun itu merupakan bintang Real Madrid dan Timnas Portugal. Ronaldo juga membantu Dolores keluar dari kemiskinan.

"Sekarang dia jadi pemain bola terbaik dunia dan sangat membantu keuangan keluarga," kata Dolores.

Ronaldo sendiri dibesarkan Dolores sejak kecil. Ayahnya meninggal akibat terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras. Kematian sang ayah membuat Ronaldo tidak mau minum alkohol.