Liputan6.com, Singapura - Masyarakat Asia Tenggara terancam tak bisa nonton Formula 1 (F1) mulai 2018 nanti. Ini karena pemegang hak komersial F1, Bernie Ecclestone sedang mempertimbangkan untuk coret GP Singapura dari kalender F1 2018.
Baca Juga
Ultimatum ini keluar setelah alotnya negoisasi perpanjangan kontrak antara pemegang hak komersial F1 dengan penyelenggara GP Singapura. Bahkan penyelenggara dinilai ogah-ogahan untuk perpanjang kontrak.
GP Singapura dimulai sejak 2008 lalu. Ini merupakan balapan di sirkuit jalan raya tepatnya di kawasan Marina Bay. Ecclestone mengatakan, penyelenggara masih mempertimbangkan kelanjutan GP Singapura.
Ini karena event yang menyedot dana 60 persen dari pemerintah Singapura itu dinilai terlalu mahal. Apalagi target untuk memperkenalkan Singapura di kancah internasional sudah tercapai.
Kemungkinan dicoretnya GP Singapura benar-benar disesalkan Ecclestone.
"Lihat apa yang sudah kami lakukan kepada Singapura. Benar, event ini sudah sedot banyak uang Singapura, tapi kami juga sudah memberikan mereka banyak uang," ujar Ecclestone seperti dikutip crash.
"Singapura kini bukan lagi sekadar bandara untuk transit. Sekarang, Singapura berpikir sudah rebut target mereka dan tak mau lagi gelar balapan."
Jika Singapura benar-benar dicoret, maka langkah ini seakan mengikuti jejak Malaysia yang tak ingin lagi gelar F1. Penyelenggara sendiri belum mau berkomentar terkait ini.