Sukses

Baru Sekali Kalah, Liverpool Ogah Berpuas Diri

Hasil buruk itu didapat saat mereka kalah 0-2 dari Burnley.

Liputan6.com, Liverpool - Performa Liverpool di Liga Inggris 2016/2017 menuai pujian dari banyak pihak. Mereka mampu bersaing di papan atas dengan tim-tim top lain Inggris. Salah satu bukti kehebatan mereka adalah catatan di mana mereka baru sekali menelan kekalahan.

Sedikit investasi yang dilakukan manajemen di musim panas 2016 benar-benar berdampak positif. Liverpool menghadirkan Sadio Mane, Loris Karius, Ragnar Klavan, dan Georginio Wijnaldum. Ditambah kecerdasan Jurgen Klopp sebagai pelatih, Liverpool pun kembali menjadi tim yang disegani.

Sempat memuncaki klasemen Liga Inggris, kini The Reds bertahan di posisi kedua dengan koleksi 27 poin, hanya terpaut satu angka dari Chelsea. Mereka juga mengamankan tiket perempat final Piala Liga setelah menyingkirkan Tottenham Hotspur.

"Jangan berpikir berlebihan soal itu, itu akan membantu. Kami di sini (tempat latihan) selama empat sampai lima jam sehari, bahkan lebih, tak pernah kurang. Masih ada beberapa jam di mana mereka bisa dipengaruhi orang-orang," kata Klopp seperti dikutip Soccerway.

"Jika ada orang yang merayakan atas posisi ini pada November, maka ia tak akan bermain pada Desember," Klopp menambahkan.

Dukungan Jadwal

Sukses yang diraih Liverpool saat ini juga berkat absennya mereka di kompetisi Eropa. Alhasil, Philippe Coutinho dkk bisa fokus pada perjuangan mereka di kompetisi domestik. Namun, Klopp tak ingin fakta itu membuat Liverpool lengah.

Apalagi, jadwal padat siap menghadang The Reds dalam beberapa pekan ke depan. Setelah menghadapi Sunderland, mereka akan menjamu Leeds United di Anfield pada perempat final Piala Liga. Empat hari kemudian, mereka akan bertandang ke markas AFC Bournemouth.

Sadio Mane menjadi senjata andalan baru Liverpool di lini depan. (Reuters / Phil Noble)

"Ini adalah sebuah kesuksesan. Tapi, jika Anda merayakannya lagi tak lagi bersikap profesional, Anda akan memiliki masalah. Tetap tenang, bermain sepak bola, dan lihat apa yang terjadi," tegas mantan pelatih Borussia Dortmund itu.