Sukses

Kenangan Wawancara Maradona dengan Fidel Castro

Maradona pernah mewawancarai Fidel Castro di acara TV Argentina pada 2005 lalu.

Liputan6.com, Jakarta Diego Maradona merupakan putra dari seorang buruh kereta api. Ia lahir di Lanus, sebuah kampung kumuh di pinggiran Kota Buenos Aries, Argentina. Maradona tinggal dalam rumah sempit ukuran 6x8 meter persegi.

Namun, sepak bola telah membawa Maradona dikenal dunia. Pemain yang dikenal dengan gol tangan Tuhan itu mengantarkan Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Kehebatan Maradona dalam mengolah si kulit bundar membawanya berkenalan dengan pemimpin Kuba Fidel Castro. Keduanya bertemu pada 1987. Tak hanya mengidolakan dan mengaguminya sebagai teman, Maradona sudah menganggap Castro sebagai ayah keduanya.

Pada 2005 lalu, Maradona mendapat kesempatan mewawancarai Castro di acara TV Argentina. Dia menanyakan respons tokoh revolusionere Kuba itu soal kembali terpilihnya George W. Bush sebagai Presiden Amerika Serikat.

"Penipu. Mafia teroris Miami," kata Castro saat itu seperti dilansir Reuters, Minggu (27/11/2016).

Wawancara dengan Castro itu menjadi salah satu momen yang tak bisa dilupakan Maradona. Berkat Castro, eks pemain Napoli dan Barcelona itu sembuh dari ketergantungan narkoba.

Castro mengajak Maradona tinggal di Havana selama empat tahun untuk menyembuhkan penyakitnya. Bahkan, Castro sering memanggil Maradona saat hari masih pagi. Mereka berbicara tentangn politik atau olahraga. Ia juga mendorong agar Maradona pulih sempurna.

Pernah Bantah Rumor Fidel Castro Meninggal

Tahun lalu, Maradona pernah membantah rumor yang menyatakan Castro sudah meninggal. Ia melambaikan surat dari Castro di depan wartawan.

Sabtu (26/11/2016), Castro akhirnya tutup usia di umur 90 tahun. Kematian mantan pemimpin Kuba itu sangat memukul Maradona.

"Saya menangis tidak terkendali. Setelah ayah saya, itu adalah kesedihan terdalam yang saya tahu," ucap pria yang memiliki tato wajah Castro di betinya ini kepada wartawan di sela-sela final Piala Davis Argentina melawan Kroasia.

Maradona pun akan terbang ke Havana. Ia akan memberikan penghormatan terakhir kepada Castro yang dianggapnya sebagai idola, sahabat, dan ayah keduanya.