Liputan6.com, Jakarta - Meski terbilang pembalap senior, Cal Crutchlow tak sungkan menjadikan pembalap yang lebih muda sebagai panutannya. Untuk lebih kompetitif di MotoGP 2016, pembalap LCR Honda itu pun siap mengambil ilmu dari Marc Marquez.
MotoGP 2016 bisa dibilang sebagai musim terbaik Crutchlow. Itu karena Crutchlow sanggup empat podium dalam semusim. Itu adalah jumlah terbanyak yang pernah diraih pembalap asal Inggris itu. Bahkan, dua di antaranya adalah podium juara.
Advertisement
Baca Juga
Kemenangan perdana pembalap berusia 31 tahun itu diukir pada MotoGP Republik Ceko 2016. Dengan waktu 47 menit 44,290 detik, ia unggul 7,298 detik atas Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha. Lalu, kemenangan kedua diukir Crutchlow diukir pada MotoGP Australia 2016.
"Saya selalu ingin menjadi kompetitif semaksimal mungkin. Saya selalu melihat Yamaha Tech 3 dan (Andrea) Dovizioso di Ducati. Sekarang, saya fokus melihat Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Bagi saya, lebih baik agar tim menjadi tim satelit terbaik ketimbang saya pribadi," kata Crutchlow seperti dikutip Speedweek.
Saat merebut podium juara di Rep Ceko, Crutchlow tercatat sebagai pembalap Inggris pertama yang memenangkan balapan kelas utama sejak Barry Sheene di kelas 500cc pada 1981 (Swedia). Lalu, sukses itu juga membuat LCR Honda memutus puasa kemenangan selama 35 tahun.
Utamakan Tim
Di Australia, ia juga menjadi pembalap Inggris pertama yang merebut podium juara di Negeri Kanguru tersebut. Tentu, dua kemenangan itu membuat Crutchlow semakin percaya diri menghadapi persaingan di MotoGP 2017.
"Beberapa orang puas dengan kinerja mereka sendiri. Tapi, saya selalu mementingkan tim. Saya sangat senang bahwa kami mampu membuktikan kekuatan saat balapan," jelas Crutchlow.
Di musim 2016, Crutchlow memang menjadi salah satu pembalap tak diunggulkan yang mampu merebut podium juara. Total, ada sembilan juara berbeda yang unjuk gigi di musim 2016. Itu adalah rekor baru dalam sejarah balapan 500cc dan MotoGP.