Liputan6.com, Jakarta Pesawat yang membawa rombongan klub Liga Brasil Chapecoense mengalami kecelakaan. Musibah ini terjadi setelah pesawat terjatuh di kawasan pegunungan dekat Medellin, Kolombia, Selasa (29/11/2016).
Pesawat sewaan ini, mengangkut 81 orang yang terdiri dari atlet, reporter, dan sembilan awak kabin. Klub Chapecoense rencananya akan bermain melawan klub Kolombia Atletico Nacional de Medellin di putaran pertama final Copa Sudamericana, Rabu 30 November 2016 di Medellin.
Baca Juga
- 4 Bintang Barcelona yang Bakal Absen di El Clasico
- Kroos Sebut 2 Bintang Madrid Ini Layak Gabung Timnas Jerman
- Tragedi Pesawat Jatuh, Selebrasi Si Hijau Berujung Duka
Â
Copa Sudamericana adalah kompetisi antarklub se-Amerika Selatan level kedua setelah Copa Libertadores.
Akibat kejadian itu, dilaporkan setidaknya 76 orang tewas. Pihak berwenang setempat mengatakan, sejauh ini 5 penumpang yang dinyatakan selamat.
Insiden ini, seperti mengingatkan lagi akan peristiwa kecelakaan pesawat yang melibatkan tim sepakbola. Ada beberapa hal yang menyebabkan pesawat tersebut jatuh, entah karena faktor teknis hingga gangguan alam.
Musibah ini akan dicatat sebagai sejarah kelam di sepak bola, karena merengut jiwa pemain-pemain berbakat dan potensial. Seperti kejadian yang menimpa skuat Manchester United.
Selain The Red Devils ternyata adat beberapa tim yang pernah mengalami kecelakaan pesawat. Berikut 4 kecelakaan yang menewaskan pesepak bola:
Advertisement
Tragedi Busby Babes
Insiden ini adalah salah satu yang paling menyedihkan dalam sejarah sepak bola karena menyebabkan kematian 8 muda dan berbakat pemain
Pada 6 Februari 1958, pesawat British European Airways penerbangan 609 jatuh pada usaha ketiga untuk lepas landas dari landasan pacu lumpur yang tertutup di Bandara Munich-Riem, Jerman Barat.
Kecelakaan ini menelan 23 korban jiwa. Delapan pemain tewas dalam insiden itu, termasuk Duncan Edwards, yang meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Rechts der Isar, 15 hari setelah peristiwa.
Pemain lain yang meninggal adalah Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor, Liam "Billy" Whelan. Sedangkan, manajer legendaris United Sir Bobby Charlton dan Matt Busby selamat.
Musibah ini terjadi setelah MU dikalahkan Red Star Belgrade di Piala Eropa. Butuh sepuluh tahun yang panjang untuk Busby untuk membangun kembali tim yang mengangkat Piala Eropa pada tahun 1968 ini.
Advertisement
Timnas Zambia
Nasib tragis menimpa Timnas Zambia ketika hendak mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1994 di Senegal. Pesawat militer yang ditumpangi 18 pemain timnas Zambia dan pelatih Godfrey Chitalu mengalami kecelakaan fatal dan jatuh di perairan Samudera Atlantik.
Seluruh anggota timnas Zambia beserta kru pesawat, yang total berjumlah 30 penumpang, tewas seketika. Kecelakaan bermula ketika pesawat yang mereka tumpangi tiba-tiba mengalami kerusakan mesin sesaat setelah take-off. Namun, pilot justru mengambil keputusan yang salah. Akibatnya, pesawat kehilangan tenaga dan jatuh menghantam lautan.
Sedianya, pesawat militer berjenis DHC-5 Buffalo itu akan menuju ke Dakar, Senegal, tempat dilangsungkannya partai lanjutan kualifikasi Piala Dunia 1994 zona Afrika antara Zambia dan Senegal.
Masyarakat Zambia ketika itu menaruh harapan tinggi pada timnas mereka, mengingat inilah kesempatan terbaik bagi tim berjuluk Chipolopolo alias Tim Peluru Tembaga itu untuk lolos pertama kali ke Piala Dunia.
Namun, saat hendak melanjutkan perjalanan ke Dakar, setelah berhenti untuk mengisi bahan bakar di Libreville, Gabon, pesawat tersebut kehilangan daya dan jatuh ke dalam air. Ini adalah salah satu tragedi terburuk dalam sejarah sepakbola Afrika.
Kisah Kelam Pesawat Torino
Kisah kelam juga pernah menimpa tim sepak bola Torino. Pada 4 Mei 1949, pesawat Italian Airlines menabrak Superga, bukit setinggi 670 meter di pinggiran Kota Turin. Pesawat pun meledak dan semua penumpang tewas mengenaskan.
Cuaca buruk membuat pilot pesawat menurunkan ketinggian guna mencari jarak pandang yang lebih baik. Namun karena terhalang awan dan kecepatan pesawat yang cepat ketika menurun, pesawat FIAT G212CP menabrak tembok sebuah kompleks bangunan.
Peristiwa yang terjadi pada pukul 17.04 waktu Italia itu, tak sekadar merenggut 31 jiwa. Sebanyak 18 dari 31 penumpang yang tewas tersebut merupakan skuat inti Torino, yang saat itu tim tertangguh di Italia dan salah satu tim terkuat di Eropa. Yang lebih tragis, 70 persen kekuatan Timnas Italia juga ada di Torino.
Klub berjulukan "El Toro" itu menyumbang 7 pemain untuk "Gli Azzurri". Salah satunya, Valentino Mazzola, kapten dari segala kapten, ayah dari legenda Inter Milan, Sandro Mazzola.
Advertisement
Klub Peru
Pesawat Fokker F27-400M yang ditumpangi pemain dan offisial klub asal Peru, Allianza, mengalami kecelakaan. Dalam peristiwa nahas tanggal 8 Desember 1987 itu, hanya pilot yang selamat dari peristiwa itu.
Peristiwa ini terjadi saat klub Alianza Lima pulang setelah melakoni pertandingan Liga Peru. Pesawat nahas tersebut membawa 44 orang yang terdiri dari pemain, manajer, staf, dan cheerleader.
Laporan investigasi yang dilakukan pejabat berwenang setempat, Pilot salah perhitungan ketika mendaratkan pesawat. Kurang pengalaman terbang malam menjadi alasan utama kecelakaan.