Sukses

Lorenzo Jago di Tikungan, Ducati Siap Adaptasi

Lorenzo mengakhir musim 2016 dengan finis di urutan ketiga klasemen pembalap.

Liputan6.com, Valencia - Di lintasan lurus dalam sebuah seri balapan MotoGP, Ducati seakan tak memiliki tandingan. Bahkan, Honda dan Yamaha pun tak bisa menyaingi kecepatan mereka. Hal itu bisa menjadi sebuah keuntungan bagi pembalap anyar mereka, Jorge Lorenzo.

Di MotoGP 2016, Ducati menegaskan status mereka sebagai raja di lintasan lurus. Karenanya, berulang kali Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone mengambil keuntungan di lintasan lurus dekat garis finis. Tempat itu mereka gunakan untuk menyalip banyak pembalap.

Sayangnya, ada risiko yang didapat Ducati dari keunggulannya itu. Ternyata, tim pabrikan asal Italia ini terbilang lemah di tikungan. Dalam hal ini, motor seperti Honda dan Yamaha yang mengambil keuntungan.

Bos Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, pun menyadari hal itu. Ia pun meminta agar Lorenzo bisa segera beradaptasi untuk mengubah gaya balapnya. Pasalnya, selama sembilan musim Lorenzo terbiasa menunggangi motor yang cepat di tikungan.

"Jorge memiliki gaya balap yang berbeda dari pembalap lain di Ducati. Namun, saya sudah memiliki banyak ide mengenai hal itu. Tes di Valencia sangat penting dan kami akan menemukan setting-an yang tepat untuk gaya balapnya," ungkap Dall'Igna seperti dikutip Speedweek.

2 dari 2 halaman

Pembalap Cerdas

Ya, X-Fuera sudah menjalani dua kali uji coba resmi bersama Ducati di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 15-16 November 2016. Pada hari pertama, Lorenzo menempati posisi ketiga di belakang kedua pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

Pada hari kedua, catatan terbaik Lorenzo sedikit tertinggal dari yang lain. Ia hanya menempati posisi kedelapan setelah terpaut 0,769 detik dari Vinales di posisi teratas. Dari dua hari tersebut, Ducati mendapatkan banyak informasi yang bisa digunakan untuk mengembangkan motor mereka.

Jorge Lorenzo saat menjalani tes di Valencia bersama Ducati. (Motorsport)

"Lorenzo adalah pembalap yang cerdas. Ia mengerti motor barunya benar-benar berbeda dari yang digunakan selama sembilan tahun. Ia juga harus menyesuaikan gaya balap agar bisa memanfaatkan kekuatan Ducati yang sesungguhnya," tegas Dall'Igna.