Liputan6.com, Jakarta - Label sebagai pembalap Formula 1 terburuk di musim ini tak lantas membuat Rio Haryanto gelisah. Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993 itu tetap penasaran untuk kembali mengendarai jet darat pada tahun depan.
"Tentu saja ada kesempatan untuk kembali lagi. Kami bekerja keras untuk mendapatkan tempat kursi di belakang kemudi. Ini harus menjadi kenyataan tahun depan," jelas Rio seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/12/2016).
Baca Juga
Rio dan tim manajemennya saat ini sedang berusaha keras menjaga pasar Asia di Formula 1 tetap tinggi. Bahkan, dalam kesempatan sebelumnya, manajer Rio, Piers Hunisett, sempat berkata fokusnya sekarang lebih pada sponsor di kawasan Asia Tenggara.
Advertisement
Mereka kata Hunisett, tidak lagi mengandalkan dana pemerintah Indonesia. Mereka berharap dengan fokus ke sponsor, masalah pendanaan lebih terjamin.
Hunisett menambahkan, pihaknya saat ini lebih banyak menunggu momentum untuk mengajukan Curriculum Vitae (CV) kepada tim. Mengingat ada banyak pembalap yang kehilangan kursi di tahun depan.
"Ada tiga tempat tersisa sekarang. Saya cukup positif bisa melakukan sesuatu, tapi hal-hal bisa berubah dengan cepat di Formula 1. Saya tahu Rio masih punya dukungan besar dari Indonesia, media dan fans," ujar Hunisett.
Masalah Finansial
Sekadar mengingatkan, masalah finansial menyebabkan Rio gagal menyelesaikan kalender Formula 1 musim ini secara penuh. Dia hanya melakukan pekerjaan bersama tim Manor Racing selama 12 seri.
Catatan terbaiknya adalah berada di posisi ke-15 saat menjalani balapan di GP Monaco. Itu sebabnya, media di Inggris menyebut Rio Haryanto sebagai pembalap terburuk di musim lalu.
(David Permana)
Advertisement