Sukses

Misi Sriwijaya Curi Poin di Markas Arema

Laskar Wong Kito mencoba realistis.

Liputan6.com, Palembang - Sriwijaya FC kembali melakoni  laga tandang di pekan 31 kompetisi Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. Melawat ke markas Arema Cronus, Kamis (8/12/2016), skuat besutan pelatih Widodo Cahyono Putro itu berhasrat mencuri poin dari tim yang kini memuncaki klasemen sementara.

Laga tersebut menjadi begitu krusial bagi tim yang berjuluk Laskar Wong Kito. Berada di posisi 9 dengan 47 poin, dibayangi Persib dengan poin yang sama. Lalu dihantui Pusamania dan Semen Padang, paling tidak Sriwijaya membutuhkan 3 poin jika masih ingin berada di papan tengah. Jika tidak Sriwijaya akan terpental jauh ke bawah.  Namun bukan perkara muda untuk menang di kandang Singo Edan.

Meski haus kemenangan, namun menahan imbang Singo Edan menjadi target yang realistis. "Target kita curi poin di kandang mereka, bukan maksud untuk mengecilkan tim lain tapi memang Arema Cronus tim kuat. Mereka salah satu tim calon juara.  Meskipun begitu kita juga harus tetap optimistis bisa meraih hasil terbaik," ungkap Widodo.

Berkaca  dari leg pertama, saat itu Sriwijaya sebagai tuan rumah. Arema bisa memaksakan skor 1-1 di menit 87 lewat sundulan Cristian Gonzales. Permainan Laskar Wong Kito sebenarnya tidak kalah dari pasukan Milo.

Bahkan, Sriwijaya berhasil melepas total 8 tembakan, sedangkan Arema hanya 4 tembakan. Sriwijaya lebih unggul dalam persentase memegang bola yakni 55 persen berbanding 45 persen.

Artinya, secara head to head permainan Sriwijaya bisa mengalahkan Arema, jika pemain belakang saat itu bisa lebih waspada dengan penempatan posisi Gonzales.

2 dari 2 halaman

Laskar Wong Kito Rapuh

Widodo mengakui jika menghadapi Arema merupakan pertandingan yang sangat sulit. Bukan hanya kapasitas lawan yang sangat kuat, namun juga rapuhnya pertahanan tim sepeningalan bek Fahrudin Aryanto dan kiper Teja Paku Alam yang bergabung timnas Indonesia di Piala AFF, membuat pelatih asal Cilacap Jawa Tengah itu harus memutar otak mencari formula jitu dengan menggabungkan pemain senior dan yunior.

"Saya sudah siapkan caranya, tentunya pemain harus bermain lebih fokus lagi dan santai dalam artian tidak terburu-buru mengambil keputusan sehingga banyak peluang yang harusnya terjadi gol, namun terbuang percuma," ucap Widodo.

(Indra Pratesta)