Sukses

Akiko Asami, Pesilat Jepang yang Mahir Bahasa Indonesia

Setelah kembali ke Jepang, Akiko tidak berhenti berlatih silat.

Liputan6.com, Jakarta - Pencak silat kini telah menyebar hingga ke Jepang. Meski popularitasnya masih kalah jauh dari seni beladiri asli negeri Sakura, karate, olahraga khas Indonesia ini mulai dilirik banyak kaum muda di sana.

Akiko Asami salah satunya. Wanita ini telah mengenal pencak silat sejak 1996 lalu. Dia jatuh cinta saat belajar Bahasa Indonesia selama sebulan di Malang, Jawa Timur. Akiko bercerita, seni bela diri tradisional itu dikenalkan oleh pria yang kini menjadi suaminya, yang kebetulan seorang pesilat.

Setelah kembali ke Jepang, Akiko tidak berhenti berlatih silat. Dia kemudian belajar silat kepada pelatih Indonesia yang datang ke Jepang.

"Tahun 1997 saya langsung ikut kejuaraan dunia, tapi kalah," katanya.

Selain gerakan-gerakan yang lebih bebas, Akiko ternyata tertarik dengan kultur yang melekat kepada silat. Menurutnya, budaya dan filosofi pencak silat identik dengan Jepang.

Untuk memperdalam ilmunya, Akiko beberapa kali berkunjung ke Indonesia. Dia pernah berlatih di Padepokan Pencak Silat PB IPSI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sekali waktu, dia juga mengikuti ujian kenaikan tingkat di Perguruan Panglipur, Bandung, Jawa Barat.

Setelah berkali-kali tampil di kejuaraan dunia, Akiko kini beralih ke seni pencak silat. Wanita yang sudah mahir berbahasa Indonesia ikut ambil bagian pada festival pencak silat yang berlangsung bersamaan dengan kejuaraan dunia di Denpasar, Bali, 3-8 Desember 2016. Diiringi musik tradisional Indonesia, Akiko memperagakan gerakan seni beladiri yang memukau juri dan penonton.

"Semoga ke depannya, kejuaraan dunia juga menampilkan festival seni seperti ini," kata Akiko yang kini sudah melatih silat di negaranya, Jepang.

2 dari 2 halaman

Bius Film The Raid 2

Jepang sendiri telah memiliki Asosiasi Pencak Silat (Japsa). Perkembangan olahraga silat di Negeri Matahari Terbit juga belakangan kian meningkat setelah pemutaran film The Raid 2 yang dibintangi Iko Uwais.

Menurut Akiko, anak-anak muda di Jepang sangat terhibur dengan film ini. Mereka kemudian tertarik mempelajari ilmu beladiri yang menjadi bekal para aktor dalam memainkan peran laganya. Seperti diketahui, aktor utama film ini, Iko Uwais juga berlatar belakang pesilat.

"Setelah film ini muncul, banyak yang tertarik untuk belajar silat," kata Akiko. "Apalagi di film itu, ada dua aktor Jepang yang ikut bermain," katanya.

Video Terkini