Liputan6.com, Milan - Pelatih Inter Milan Stefano Pioli mengaku timnya bukan yang terbaik di Italia setelah gagal lolos ke 32 besar Liga Europa. Meski menang 2-1 atas Sparta Praha pada pertandingan terakhir di fase grup, Jumat (9/12/2016) dinihari, poin Inter kalah dengan dua tim terbaik di Grup K.
Bermain di hadapan publik sendiri di Giuseppe Meazza, penyerang Eder mencetak gol pada menit ke-23. Di babak kedua, tim tamu membuat keadaan imbang 1-1 setelah Lukas Marecek mencetak gol melalui sundulannya.
Baca Juga
Sparta nyaris mempermalukan Inter saat mendapat hadiah penalti. Tapi, eksekusi Borek Dockal bisa dimentahkan kiper cadangan Inter, Juan Carrizo. Tim asal Republik Ceko tersebut tetap lolos sebagai juara grup dengan empat kali kemenangan dan dua kali kalah.
"Kami mencoba untuk mengambil inisiatif, dan kami fokus, tajam dan menciptakan beberapa situasi bagus. Jelas, pada saat ini, kita masih perlu berkembang. Kami harus lebih cepat dan lebih efektif." kata Pioli kepada Sky Italia.
Eks-allenatore Lazio tersebut mengakui kalau dirinya masih bereksperimen dengan formasi 3-4-3 yang dipakainya melawan Sparta. Dia menginginkan sebuah formasi yang efisien baik bertahan maupun menyerang untuk menghadapi tim-tim kuat di Serie A Liga Italia hingga akhir musim ini.
"Kami sedang mencoba pola yang lebih seimbang, bisa lebih efisien baik bertahan dan menyerang. Kami akan melihat sistem apa yang paling efektif," tuturnya.
"Ada hasil negatifnya yang bisa terjadi, karena kami bukan tim terbaik di Italia dan baru pulih dari situasi yang sulit, dan semuanya menjadi lebih sulit," Pioli mengakhiri.
Advertisement
Usai bermain di Eropa, Inter akan menghadapi Genoa pada Senin (12/12/2016) di pekan ke-16 Serie A. Saat ini Nerazzurri masih bertengger di posisi ke-10 klasemen sementara.