Sukses

Doyan Makanan Italia, Tubuh Higuain Makin Gendut

Striker Juventus, Gonzalo Higuain suka makan pasta unik di Italia.

Liputan6.com, Turin - Sahabat karib Gonzalo Higuain, Mariano Fernandez, mengungkapkan kehidupan pribadi striker Argentina itu di Kota Turin, Italia, secara mendetail. Fernandez membeberkan kebiasaan buruk striker Juventus tersebut.

Ketika resmi menjadi pemain Juventus pada awal musim ini, Higuain dicibir publik Italia karena tubuhnya yang terlihat semakin gendut. Fernandez mengatakan bahwa bobot Higuain bertambah karena sang pemain menghargai gaya hidup dan masyarakat di Turin.

"Kami tinggal di pusat kota dan kami makan malam bersama tanpa masalah," ujar Fernandez, dikutip dari Football Italia.

Dikatakan mantan bek Torino itu, restoran favorit Higuain adalah Lampara dan Catullo. Fernandez menyebut mantan striker Napoli itu sempat kesulitan mengontrol pola makannya.

"Dia suka pasta yang sangat unik di Italia, dan juga daging. Fillet pakai kari adalah salah satu makanan favoritnya. Makan malam bersama Higuain sungguh menyenangkan, tapi akhirnya selalu aku yang bayar," ucap pria 38 tahun tersebut tertawa.

2 dari 2 halaman

Tidak Menyenangkan

Lebih lanjut, Fernandez mengatakan bahwa sikap Higuain bisa berubah menjadi tidak menyenangkan bila timnya menelan kekalahan. Higuain bisa terlihat murung setelah menelan kekalahan.

"Pipita (sapaan Higuain) adalah pria yang sopan, kalem, dan apa adanya. Dia suka bercanda, kecuali saat dia kalah. Nah, kalau sudah kalah, lebih bagus jangan bicara padanya," katanya.

Fernandez juga mengungkapkan rencananya berkunjung ke situs Tragedi Superga bersama Higuain. Tragedi Superga adalah tragedi kecelakaan pesawat yang terjadi di bukit Superga, Turin, Italia, 4 Mei 1949, yang menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 31 orang, termasuk 18 pemain Torino di dalamnya.

"Kami akan ke Superga dalam waktu dekat. Kami sudah sering membicarakan ini bersama Higuain dan saudaranya, Nicolas," tuturnya.

Fernandez, yang mengaku mengenal Higuain sejak remaja, mengatakan bahwa pemain Argentina itu berbeda dengan anak-anak lainnya. "Saya sudah mengenal Gonzalo sejak dia berusia 14 atau 15 tahun. Aku dapat melihat bagaimana dia memang berbeda dengan anak-anak lain seusianya," ucapnya.

Abul Muamar