Liputan6.com, Valencia - Juara dunia MotoGP 2015, Jorge Lorenzo gagal mempertahankan gelarnya. Pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez mengukuhkan diri sebagai juara dunia MotoGP 2016 dengan mengemas 298 poin.
Sementara Lorenzo sendiri harus puas di urutan ketiga dengan koleksi 233 poin. Bos Yamaha Racing, Lin Jarvis mengatakan bahwa kegagalan pembalap berusia 29 tahun itu mempertahankan gelar juara dunia MotoGP karena sudah memikirkan tim barunya, Ducati.
Baca Juga
Lorenzo menyepakati kontrak berdurasi dua musim bersama Ducati di pertengahan MotoGP 2016. Sejak memutuskan untuk meninggalkan Movistar Yamaha, performa Lorenzo dinilai Jarvis semakin merosot.
"Mungkin Anda masih memikirkan tim ini 95 persen. Tapi, ada 5 persen pikiran Anda tentang masa depan. Dia pasti memikirkan Ducati mengenai hal-hal yang bisa dilakukannya untuk musim depan," ucap Jarvis, dikutip dari Crash.
"Memang sulit mengukur apakah itu berdampak pada (persaingan) MotoGP 2016. Tapi saya tahu ini merupakan pengalihan perhatian. Saya tidak ragu dengan ucapan ini," katanya menambahkan.
Advertisement
Kontrak Menggiurkan
Jarvis mengatakan, sebelum ada kesepakatan dengan Ducati, Yamaha telah menyiapkan kontrak terbaik untuk Lorenzo. Bahkan, Yamaha bersedia mensejajarkan Lorenzo dengan Valentino Rossi.
Untungnya, Lorenzo tidak disalip Maverick Vinales, pembalap Suzuki yang telah menyepakati kontrak bersama Yamaha untuk musim depan. Yamaha mengakhiri MotoGP 2016 dengan menempatkan Rossi di posisi kedua dan Lorenzo di urutan ketiga.
"Untungnya, Rossi dan Lorenzo masih mampu memblokir pembalap lain. Jadi, saya pikir kami masih mendapatkan musim yang sangat bagus, meski ada perubahan pada MotoGP 2017," ucap Jarvis mengakhiri.
Advertisement