Liputan6.com, Milan - Wakil Presiden AC Milan Adriano Galliani menolak menjawab pertanyaan seputar Sino-Europe Sports, perusahaan konsorsium Tiongkok yang akan membeli AC Milan. Perusahaan yang mengendalikan Milan, Fininvest, sebelumnya telah sepakat untuk menjual klub tersebut kepada Sino-Europe Sports, dengan uang muka senilai 100 juta euro yang dikabarkan tiba hari ini.
Baca Juga
Dilaporkan, pagi ini, para pemangku kebijakan mengadakan rapat, di mana pengacara Giuseppe La Scala menanyakan sepuluh pertanyaan menyangkut kepemilikan baru Milan. Namun, Galliani mengaku pertanyaan yang diajukan tidak ada kaitannya dengan hal penjualan Milan.
"Saya selalu menanyakan tentang hal ini (penjualan Milan), untuk memastikan bahwa era Silvio Berlusconi punya masanya," ujar La Scala kepada MilanNews usai rapat. "Saya turut senang bahwa Berlusconi dan Fininvest akhirnya memutuskan untuk menjual Milan. Tetapi kami masih perlu memastikan apakah mereka memang sudah menjualnya kepada pihak yang akan membawa Milan kembali ke kejayaan," jelas La Scala.
Ia menambahkan, "Ketika Anda berpikir bahwa ada seseorang yang akan menaruh uang 1 miliar euro di Milan, tentu Anda akan bilang mereka memikirkan hal besar. Sayangnya dalam beberapa bulan ini, karena kebijakan komunikasi yang janggal dari Tiongkok - apakah Anda merasa mereka memikirkan hal yang besar? Maaf, saya tidak."
La Scala pun menyalahkan kurangnya komunikasi antara pihak Fininvest dan Sino-Europe Sports. "Jangan beritahu saya bahwa mereka punya gaya komunikasi yang berbeda. Karena semua orang seharusnya bisa menyesuaikan dengan keadaan di mana mereka berurusan. Kalau seperti ini cara mereka (perusahaan Tiongkok) berkomunikasi, saya akan kecewa," katanya.
Sebelumnya, Fininvest dilaporkan telah menerima uang muka pembelian Milan dari Sino-Europe Sports sebesar 100 juta euro. Perusahaan konsorsium asal Tiongkok tersebut diharapkan dapat merampungkan pembelian Milan dalam bulan ini. Namun, kesepakatan ditunda hingga Maret 2017.
Menurut sumber terpercaya yang terlibat dengan proses negosiasi tersebut, dana 320 juta euro lainnya akan dibayar pada 3Â Maret 2017 untuk mencapai kesepakatan pembelian saham hingga 99,93 persen.
(Abul Muamar)