Liputan6.com, Jakarta - Laga puncak Piala AFF 2016 leg pertama antara timnas Indonesia vs Thailand di Stadion Pakansari, Cibinong (14/12) juga terasa di lini tengah. Sebab, ada jenderal lini tengah masing-masing tim yang jadi tulang punggung perjalanan sampai ke final.
Baca Juga
Sengit, bisa dibilang demikian gambaran laga esok. Bukan tanpa alasan, kecepatan pemain-pemain timnas Indonesia akan coba diredam oleh kolektivitas yang ditampilkan Thailand.
Lini tengah menjadi salah satu hal krusial. Bagi yang menguasai lini tengah, bisa dipastikan tim itu keluar sebagai pemenang.
Timnas Indonesia punya nama Stefano Lilipaly yang sejauh ini jadi pengatur ritme permainan. Namun, Thailand juga punya seorang Sarach Yooyen, yang bermain sangat tenang di tengah.
Lilipaly diprediksi bakal kembali turun dalam laga nanti. Berkaca dari pertemuan pertama lalu, pemain SC Telstar ini sukses melakukan 10 umpan di lini tengah.
Sudah Dua Gol
Sejauh ini, Fano sudah mengoleksi dua gol dan satu assist bagi Skuat Garuda. Dia pernah didaulat jadi pemain terbaik saat melawan Singapura versi Labbola.
Bukan tanpa alasan, Fano berhasil melakukan 51 passing komplet, satu gol, empat shots on target, memenagi 80% duel area dan menciptakan dua peluang terbuka. Apalagi, dia juga jadi salah satu pahlawan Skuat Garuda saat di Hanoi lalu lewat golnya.
Lawan Thailand, pelatih Alfred Riedl tentu akan sangat berharap kontribusi Lilipaly kembali mencuat. Sebab, tela terbukti, saat Lilipaly bermain bagus, kemenangan selalu jadi milik Indonesia.
Advertisement
Terbaik dalam Operan
Sementara itu, catatan tak kalah hebat dilakukan oleh Sarach Yooyen. Dia tampil bak bos di lini tengah dengan mengoordinir permainan Skuat Gajah Putih.
Tak muluk rasanya. Sebab, pada babak grup lalu, Yooyen menjadi pemain terbaik dalam hal operan. Dari tiga laga, dia sukses melakukan 221 umpan akurat untuk Thailand.
Hasilnya cukup apik bersama penampilan Skuat Thailand. Dia berhasil mengoleksi dua assists untuk pasukan Kiatisuk Senamuang tersebut. Tentu, dalam laga nanti, Yooyen harus jadi sinyal bahaya bagi Skuat Garuda.
I. Eka Setiawan