Sukses

Kalah dari Timnas Indonesia, Pelatih Thailand Susah Tidur

Timnas Indonesia mengantongi modal penting untuk menjadi juara Piala AFF 2016.

Liputan6.com, Bogor - Timnas Indonesia benar-benar memberikan kejutan bagi Thailand pada leg pertama final Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Rabu (14/12/2016). Meski berstatus favorit, Thailand justru menyerah 1-2 dari Timnas Indonesia.

Padahal, banyak yang memprediksi Thailand akan dengan mudah mempecundangi Timnas Indonesia. Itu karena Thailand menunjukkan ketangguhannya sejak penyisihan grup. Di Grup A, mereka menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan.

Setelah menaklukkan Timnas Indonesia 4-2, Thailand juga menang 1-0 atas Singapura dan Filipina. Di semifinal, mereka menyingkirkan Myanmar dengan agregat 6-0. Itu yang membuat Thailand menjadi kandidat utama peraih gelar Piala AFF 2016.

Sayang, status favorit tak dibuktikan Thailand dengan hasil positif pada leg pertama final. Anak asuh Kiatisuk Senamuang tersebut dipaksa Timnas Indonesia menyerah 1-2. Ternyata, kekalahan itu sampai membuat Kiatisuk tak bisa berisirahat dengan tenang.

"Menerima hasil pertandingan itu membuat saya tak bisa tidur nyenyak. Saya banyak berpikir mengenai taktik untuk dua babak final nanti. Kami pun hanya memiliki waktu satu hari untuk istirahat sebelum final nanti. Ini waktu yang sedikit," kata Kiatisuk seperti dikutip Siamsport.

2 dari 2 halaman

Tetap Pede Juara

Kekalahan itu tampaknya benar-benar membekas. Kiatisuk pun dipastikan tak lagi memandang Timnas Indonesia dengan sebelah mata. Segalanya akan dipersiapkan Kiatisuk karena Thailand masih memiliki kesempatan.

Untuk menjadi juara, The War Elephants hanya butuh kemenangan 1-0 pada leg kedua final di Rajamangala Stadium, Sabtu (17/12/2016). Mereka pun memiliki catatan yang bagus setiap bermain di kandang. Mereka hanya kalah 2 kali dalam 12 laga terakhir. Bahkan, tim sekaliber Australia pun hanya bisa bermain 2-2 di kandang Thailand.

"Tujuan kami adalah memenangkan Piala AFF 2016. Kami ingin menjadi yang terbaik dalam sepak bola Asia Tenggara. Lalu, kami akan bersaing dengan tim-tim Asia di masa depan," jelas Kiatisuk.