Liputan6.com, Manchester - Striker Zlatan Ibrahimovic tetap memukau di usianya yang sudah 35 tahun. Pemain asal Swedia itu total sudah mengemas 14 gol dan memberikan empat assist dalam 24 pertandingan di seluruh kompetisi bersama Manchester United (MU) di musim ini.
Baca Juga
Terakhir, Ibra menjadi pahlawan bagi tim berjulukan Setan Merah itu saat menang 2-1 atas Crystal Palace di Selhurst Park, Rabu (14/12) lalu. Gol yang dicetaknya itu pun tidak mudah. Dari sudut sempit, Ibra berusaha memanfaatkan umpan yang diberikan Paul Pogba.
Beruntung, sembari menjatuhkan badan, bola hasil sepakan kaki kirinya meluncur deras ke tiang jauh gawang kiper Wayne Hennessey dengan lebih dahulu menyentuh tiang. Cara mencetak gol yang brilian untuk pemain seusianya.
Namun, dengan gol itu Ibra membuktikan, bahwa usia hanyalah angka. Total sembilan gol dari 15 pertandingan di Liga Primer juga menjadi catatan khusus, bahwa sekali lagi usia bukan kekurangan yang luar biasa bagi seorang Ibra.
Ada beberapa alasan mengapa pemain kelahiran Malmo ini begitu konsisten dalam banyak pertandingan. Sebagai permulaan, Ibra bekerja keras dengan fisioterapis pribadinya, Dario Fort. Fort yang bekerja bersama sang penyerang di Paris Saint Germain, juga dibayar United, tetapi tidak duduk di bangku cadangan pelatih Jose Mourinho.
Pasalnya, di posisi tersebut sudah ada dokter Steve McNally dan fisio Neil Hough di setiap pertandingannya. Tetapi, Fort berada di belakang keduanya untuk menawarkan dukungan. Fort juga yang mampu mencambuk Ibrahimovic untuk kembali ke bentuknya sebelum debut di sepak bola Inggris dimulai.
Suka Taekwondo
Jauh sebelum itu, Ibra menikmati seni bela diri taekwondo yang menjadi bagian penting setiap minggunya dalam penyembuhan. Ibra memiliki sabuk hitam taekwondo setelah lulus tes fisik pada usia 17 tahun di Malmo.
Termasuk ketika menggunakan treadmill sambil mendengarkan musik reggae untuk menenangkan pikiran. Semua pekerjaan ekstra itu untuk memperpanjang kariernya selama 20 tahun dengan lebih dari 750 pertandingan profesional.
“Saya belum pernah mabuk terlalu banyak. Hanya satu episode di mana saya pingsan di dalam bak mandi setelah scudetto pertama dengan Juventus,” kata Ibrahimovic melalui autibiografinya yang berjudul ‘I Am Zlatan’.
Advertisement