Sukses

Ketum PSSI Kirim Pesawat Carter Jemput Keluarga Kapten Timnas

Ketum PSSI yang juga Pangkostrad, Edy Rahmayadi, siapkan pesawat khusus untuk keluarga kapten timnas, Boaz Solossa.

Liputan6.com, Jakarta - Pelayanan khusus diberikan Ketum PSSI yang juga Pangkostrad, Edy Rahmayadi, untuk keluarga kapten Timnas Indonesia, Boaz Solossa, yang akan berangkat ke Bangkok, Thailand, pada Sabtu (17/12/2016) siang ini. Edy sengaja mengirim pesawat khusus untuk menjemput mereka dari Jayapura, Papua, untuk terbang ke Jakarta.

Sebanyak 61 orang akan berangkat dari Bandara Militer AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, untuk menonton langsung pertandingan final leg kedua Piala AFF 2016 antara Indonesia melawan Thailand. Mereka terdiri atas orang tua, anak dan istri hingga sahabat serta kekasih para pemain timnas.

Khusus untuk keluarga Boaz yang datang dari jauh, mereka akan terbang bersama rombongan kloter kedua dengan pesawat Boeing 737 TNI AU. Selebihnya bakal menumpang pesawat jenis Hercules yang lepas landas pada pukul 9 pagi.

"Dibagi dua gelombang, yaitu menggunakan kelas VIP 39 orang dan sisanya Boeing sambil menunggu keluarga Boaz yang masih di perjalanan," ujar Mayjen C. Somatri, kepala koordinator pemberangkatan rombongan keluarga pemain.

Somantri mengatakan pihaknya sengaja mengirim satu pesawat TNI pada Jumat (16/12) dari Jakarta untuk menjemput keluarga Boaz. Pesawat carter ini hanya transit sekali di Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mengisi ulang bahan bakar.

2 dari 2 halaman

Pangkalan Udara Don Muong

Dua pesawat yang mengangkut rombongan keluarga pemain dan staf TNI AD ini akan mendarat di Pangkalan Udara Don Muong milik tentara nasional Thailand. Hingga saat ini, belum dapat dipastikan jadwal kepulangan mereka dari Bangkok.

"Mereka harus tiba secepatnya dan pesawat komersial sudah tidak ada lagi. Mereka yang terjauh karena sudah dari pedalaman, harus pakai transportasi pula ke Jayapura. Belum lagi kami harus mengurus paspornya," kata Somantri lagi.

"Ini kepedulian dari pemerintah untuk membuktikan kebinekaan yang sebenarnya. Terima kasih juga untuk pihak Imigrasi yang 24 jam nonstop membantu," ujar Somantri.