Sukses

3 Pelatih Impor Sukses di Piala AFF

Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl tinggal selangkah lagi merebut gelar pertamanya di Piala AFF bersama timnas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia malam ini, Sabtu (14/12/2016) kembali bertemu Thailand pada final Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Bangkok. Pada leg pertama yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu lalu, Tim Merah Putih berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.

Dengan hasil ini, peluang Indonesia untuk mengakhiri paceklik gelar di Piala AFF tinggal selangkah lagi. Hasil imbang sudah cukup bagi Boaz Solossa dan kawan-kawan untuk merebut podium juara.

Pertarungan di Rajamangala juga menjadi ajang adu cerdik dua pelatih sarat pengalaman, Alfred Riedl dan Kiatisuk Senamuang. Sejauh ini, Alfred baru merasakan satu gelar runner up (2010) bersama pasukan Garuda. Sedangkan Kiatisuk sudah sukses membawa Thailand juara pada Piala AFF 2014. Saat menjadi pemain, Kiatisuk juga tiga kali membawa Gajah Perang merebut trofi bergengsi di Asia Tenggara itu. 

Berbeda dengan Kiatisuk yang berasal dari Thailand, Riedl bukanlah pelatih asli Indonesia. Pelatih berusia 67 tahun itu sengaja di impor dari Austria untuk menangani timnas Indonesia. Sebelumya, tren mengimpor pelatih dari luar negeri sudah beberapa kali dilakukan PSSI.

Sebagian sukses menghadirkan prestasi, namun sebagian besar justru menuai kegagalan.

Indonesia memang bukan satu-satunya yang menggunakan jasa pelatih dari luar. Sejak turnamen antarnegara Asia Tenggara ini pertama kali bergulir 1996 lalu, sederet nama pelatih-pelatih impor telah meramaikan persaingan. Tren ini juga sudah berlangsung pada gelaran turnamen yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini, 3 pelatih impor yang sukses menghadirkan gelar bagi timnya.

 

2 dari 4 halaman

Peter Withe

Peter Withe bisa dibilang menjadi pelatih asing tersukses di Asia Tenggara. Dia berhasil mempersembahkan dua gelar Piala AFF untuk Thailand.

Ini diraihnya pada gelaran 2000 dan 2002, dengan mengandaskan Indonesia dua Kali beruntun. Hal itu membuat Indonesia kepincut dan memakai jasanya pada 2004.

Hasilnya cukup baik, dia berhasil membawa Skuat Garuda ke final. Namun sayang, dia gagal mempersembahkan gelar juara bagi Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

Radojko Avramovic

Avramovic masuk sebagai pelatih paling istimewa di Piala AFF. Bersama Singapura, pelatih asal Serbia itu mengukir prestasi.

Selama berkarier di Singapura sejak Juli 2003, sampai February 2013, Avramovic cukup banyak meraih gelar. Empat gelar Piala AFF yang diraih Singapura, tiga di antaranya bersama Avramovic, yakni 2004, 2007, dan 2012.

Dia juga berhasil meraih penghargaan individu sebagai pelatih terbaik tahun 2013 di Asia Tenggara. Namun, ketika menangani Myanmar, dia tak terlalu bagus.

4 dari 4 halaman

Henrique Calisto


Nama Henrique Calisto masih terkenang indah bagi publik Vietnam. Bukan tanpa alasan, sejauh ini dia menjadi satu-satunya pelatih yang sukses membawa Vietnam juara di Piala AFF.

Selama masa baktinya mulai Juni 2008 sampai Maret 2011, pelatih asal Portugal ini memang membuat Vietnam kembali ditakuti di Asia Tenggara. Ini setelah dia merebut gelar Piala AFF 2008 untuk Vietnam.

Selain itu, Calisto juga berhasil membawa Vietnam juara ketiga di Piala AFF 2010 lalu. Selain itu, Calisto juga membawa Vietnam meraih medali emas pada SEA Games 2009 lalu.

Riedl sendiri tinggal selangkah lagi menyamai rekor pelatih-pelatih impor di atas. Pelatih asal Austria ini menjadi yang paling berpengalaman dan masih aktif hingga kini. Riedl sendiri selama ini dijuluki pelatih spesialis runner-up. Sebab, dia sudah empat kali meraih dua runner up di Piala AFF. Bersama Vietnam pada tahun 1998 dan bersama Indonesia pada tahun 2010.




(I. Eka Setiawan)