Liputan6.com, Surabaya - Sepanjang babak kedua berlangsung, hingga akhirnya Timnas Indonesia tertinggal dua gol dari Timnas Thailand. Senyum dan tertawa Saman, ayah Andik Vermansyah tak nampak sedikitpun. Wajahnya begitu tegang, matanya nyaris tak berkedip dan terus memandangi layar kaca televisinya. Apalagi, Saman tidak lagi melihat putra kesayangannya tersebut bermain karena cedera yang dialaminya.
Sesekali pria 63 tahun itu menekuk kedua kalinya dan memeganginya dengan kedua tangannya. "Timnas Thailand memang bermain bagus. Terlalu kuat untuk dikalahkan Indonesia. Apalagi mereka (Thailand) main dikandangnya," cetus Saman kepada Liputan6.com.
Baca Juga
Â
Namun, ketegangan Saman akhirnya mencair usai wasit meniup peluit tanda berakhirnya seluruh waktu pertandingan. Saman memilih mengemasi makanan ringan dan bekas gelas air mineral yang disuguhkan untuk nonton bareng. Namun, saat duduk di sofa, Saman terdengar menghela nafas panjang.
Â
"Mungkin belum saatnya Timnas Indonesia menjadi juara. Saya berharap semua pihak bisa mengapresiasi kerja keras Timnas Indonesia meskipun hanya mendapat juara kedua," harap Saman di rumahnya di Kalijudan Taruna 3 No 90, Surabaya.
Â
Sebab menurutnya, seluruh punggawa Timnas Indonesia, sudah berjuang mati matian dan berusaha keras untuk menjadi sang pemenang. Dan saat ini, Saman hanya berharap kepada Andik, anak bungsunya, agar tetap semangat dan jangan putus asa dalam mengukir prestasi untuk indonesia.
Â
"Andik, cepat sembuh ya nak. Karena itu yang terpenting bagi dirimu dan tim yang kamu bela sekarang. Segera sehat lagi dan bermain lagi. Baik untuk club maupun untuk Indonesia," pungkas Saman. (Ahmad Zaini Widodo)