Sukses

Dianggap Cocok Tangani Timnas, Ini Kata Wolfgang Pikal

Timnas Indonesia belum menentukan siapa sosok yang menjadi pelatih usai Piala AFF 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Wolfgang Pikal disebut Alfred Riedl sebagai sosok yang layak menjadi pelatih Timnas Indonesia. Pernyataan itu diungkap Riedl usai gagal membawa Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2016.

Riedl sendiri belum mengetahui kelanjutan kontraknya bersama Timnas Indonesia. Satu hal yang pasti, kontraknya bersama PSSI hanya berlaku hingga akhir Desember 2016. Hingga kini, belum ada pembicaraan mengenai kontrak pelatih asal Austria tersebut.

Meski begitu, pelatih berusia 67 tahun itu berharap tetap diberi kepercayaan menukangi skuat Garuda. Ia merasa tertantang untuk membawa Timnas Indonesia bersaing dengan Thailand di turnamen selanjutnya.

Namun, ia juga menyebut tiga nama yang dianggap layak menukangi Timnas Indonesia. Nama pertama yang disebut adalah Pikal. Baru setelah itu Riedl menyebut nama Peter Hans Schaller dan Widodo Cahyono Putro.

"Jika PSSI percaya kepada saya untuk menjadi pelatih kepala, setelah empat kali menjadi asisten pelatih timnas dan tiga kali pengalaman di Piala AFF, saya siap jika diminta melatih Timnas Indonesia," kata Pikal saat dihubungi Liputan6.com.

2 dari 2 halaman

Karier Pikal

Perjalanan karier Pikal sebagai pesepak bola tak terlalu bersinar. Pasalnya, ia hanya menjalani karier sebagai pemain hingga usia 22 tahun. Saat mengarungi petualangan bersama klub Divisi 3 Austria, SR Donaufeld, ia didera cedera engkel yang memaksanya pensiun dini.

Setelah sempat 10 tahun tak berkecimpung di sepak bola, pria yang baru berulang tahun ke-47 pada 1 November 2016 tersebut akhirnya kembali bersentuhan dengan dunia si kulit bundar. Momen itu dimulai saat ia berkenalan dengan mantan pelatih Perseden Denpasar, Dick Buitelaar.

Pada 2008, ia dipertemukan dengan Riedl yang saat itu melatih klub Vietnam, Haipong. Sejak itu, keduanya saling bertukar informasi. Saat Riedl diangkat menjadi pelatih Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2010, Pikal pun diangkat sebagai asistennya.

Total, sudah tiga edisi Piala AFF yang dilewati Pikal bersama Riedl, yakni Piala AFF 2010, 2014, dan 2016. Sayang, kolaborasi keduanya belum menghasilkan gelar.

"Saya memiliki keinginan untuk bekerja dengan pemain muda. Setelah itu, saya ingin membuat rencana untuk masa depan Timnas Indonesia," Pikal menambahkan.