Sukses

Balas Komentar Dovizioso, Iannone: Kami Bukan Teman

Andrea Iannone mengakhiri MotoGP 2016 dengan finis di posisi kesembilan klasemen pembalap.

Liputan6.com, Jakarta Saat masih sama-sama memperkuat Ducati Corse, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso memang kerap terlibat perseteruan, baik di dalam maupun di luar lintasan. Sisa-sisa gesekan keduanya tampaknya masih dirasakan Iannone.

Sejatinya, Andrea Iannone sudah resmi hengkang dari Ducati. Untuk musim 2017, Iannone akan menemapi Alex Ris sebagai pembalap Suzuki Ecstar. Sedangkan Dovizioso tetap di Ducati untuk menjadi rekan setim Jorge Lorenzo.

Selama ini, Dovizioso menjadi sosok yang paling vokal jika melancarkan komentar pedas untuk Iannone. Bahkan, hal itu kembali dilakukan Dovizioso belum lama ini. Dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Dovizioso menilai Iannone sebagai orang yang tak memiliki rasa hormat.

Iannone tak diam saja mendengar perkataan tersebut. Ia sama sekali tak menerima tuduhan Dovizioso. Meski kerap terlibat perseteruan, pembalap berusia 27 tahun itu mengaku selalu menghormati Dovizioso.

"Saya prihatin ia berpikir seperti ini. Kami sudah lama saling mengenal karena ia sempat bersaing dengan saudara saya di minimoto. Bagi saya, memang tak ada persahabatan di antara kami, tapi ada rasa hormat. Saya sangat menghormatinya sebagai pembalap meski di lintasan ada persaingan di antara kami," ungkap Andrea Iannone seperti dikutip Motorsport.

2 dari 2 halaman

Insiden MotoGP Argentina



Salah satu gesekan yang terjadi di antara keduanya pada musim lalu adalah buntut dari insiden MotoGP Argentina 2016, 4 April 2016. Saat itu, keduanya tengah memimpin balapan di urutan kedua dan ketiga. Namun, impian merebut podium harus kandas setelah Iannone dan Dovizioso bertabrakan di lap terakhir.

Akibat insiden tersebut, Iannone harus mendapatkan hukuman pengurangan posisi start sebanyak tiga grid pada seri selanjutnya di Austin. Pengawas balapan menilai Iannone bersalah karena tak mengambil perhitungan saat menyalip Dovizioso.

"Apa yang terjadi di Argentina, Anda bisa mengatakan maaf seribu kali, tapi itu tak membantu. Saya pikir ia sudah berjuang keras dengan tim selama dua tahun, sama seperti saya. Jika saya kecelakaan, itu karena saya ingin mendapatkan yang lebih," kata Iannone.