Liputan6.com, Bangkok - Kabar tak sedap menghampiri sepak bola Thailand usai mereka menaklukkan Timnas Indonesia untuk menjuarai Piala AFF 2016. Kabar tak sedap itu adalah terkait nasib pelatih Kiatisuk Senamuang.
Seperti diketahui, Kiatisuk adalah sosok penting dalam kesuksesan Thailand menjuarai Piala AFF 2016. Kecerdasannya dalam meramu taktik dan mengambil keputusan soal penempatan pemain benar-benar menjadi alasan utamanya takluknya Timnas Indonesia di tangan Thailand.
Baca Juga
Namun, ada laporan yang menyebut bahwa pelatih kelahiran 11 Agustus 1973 itu belum menerima upah hingga empat bulan. Kabarnya, jumlah gaji Kiatisuk yang belum dibayar selama empat bulan mencapai lebih dari 5 juta baht atau sekitar Rp 1,8 miliar.
Menanggapi kabar tersebut, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) langsung angkat bicara. Mereka membantah kabar yang menyebut FAT belum menjalankan kewajibannya terkait upah Kiatisuk.
"Saya tak pernah mendengar hal tersebut. Itu hanya pembicaraan yang orang-orang. Saya ingin mengatakan bahwa FAT sudah membayar gaji Zico. Kami akan menggelar konferensi pers untuk meluruskan hal itu," kata Pisan Jundilok, Sekretaris Jenderal FAT, seperti dikutip Siamsport.
Advertisement
Sosok Penting
Jika benar, tentu saja hal tersebut sangat disayangkan. Padahal, Zico adalah sosok penting dalam kesuksesan sepak bola Thailand selama lebih dari dua dekade terakhir. Semua gelar Piala AFF yang diraih Thailand adalah sumbangsih mantan pemain Royal Thai Police tersebut.
Sebagai pemain, ia sudah mempersembahkan tiga gelar Piala AFF, yakni pada edisi 1996, 2000, dan 2002. Usai menjadi pelatih, ia membawa Thailand menjadi penguasa Piala AFF 2014 dan 2016.
Zico sendiri sempat berbicara soal masa depannya bersama Thailand. Kala ditanya soal kemungkinan dirinya melatih timnas Indonesia, ia tak menolak soal kemungkinan tersebut. Namun, saat ini ia ingin membangun kekuatan sepak bola Thailand untuk bersaing di tingkat Asia dan dunia.
Advertisement